Batusangkar, Jurnal Minang.com. Kepengurusan Bundo Kanduang Kabupaten Tanah Datar periode 2022-2026 dikukuhkan Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat, Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib bertempat di Balai Adat Tantejo Gurhano Batusangkar Kamis, (16/3/2023).
Asisten I Setda Tanah Datar Elizar, yang mewakili Bupati menyampaikan atas nama pimpinan daerah mengucapkan selamat kepada Bundo Kanduang yang baru saja dikukuhkan.
“Semoga kedepannya Bundo Kanduang mampu memelihara kekompakan dalam berorganisasi serta menjaga nilai-nilai adat dan budaya di Tanah Datar,” kata Elizar.
Elizar juga berharap, pengurus Bundo Kanduang yang diambil sumpah mampu mejalankan organisasi dengan sebaik-sebaiknya.
“Terimakasih kami ucapkan ke pengurus lama semoga apa yang telah diperbuat menjadi amal ibadah bagi Bundo sekalian,” harapnya.
Pembina Bundo Kanduang yang juga Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra menyampaikan, pengukuhan tersebut merupakan Bundo Kanduang pilihan yang telah bersedia mengorbankan pikiran dan tenaganya khususnya dalam menjalankan program pemerintah daerah.
Bundo kanduang sebagai suatu yang dituakan dalam suatu kaum, dikenal dengan limpapeh rumah nan gadang, amban paruik pagangan kunci, pusek jalo pumpunan tali, hiasan di dalam kampuang, sumarak dalam nagari.
Ia berharap, Bundo Kanduang sebagai ibu sejati juga memiliki tugas yang cukup berat di Minangkabau, jangan sampai organiasai Bundo Kanduang hanya sebagai hiasan dan pelengkap disaat acara resmi.
“Tapi juga bisa memberiakan warna khusunya dalam pelestarian adat dan budaya di Minangkabau,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat, Prof. Dr. Ir. Puti Reno Radha Thaib mengatakan, terlaksana pengukuhan kepengurusan Bundo tersebut tidak terlepas dari adanya perhatian serius dan pembinaan dari Pemerintah Daerah.
“Terimakasih saya ucapkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar sebagai payuang panji atau penasehat yang telah mendukung terlaksananya pengukuhan ini,” katanya.
Ia mengatakan, Bundo Kanduang yang telah dilantik diharapkan bisa mengemban amanah, serta memiliki pengetahuan tentang adat dan budaya Minangkabau dalam membentuk generasi yang tangguh.
“Adat dan budaya itu berkutat pada nagari, dan di nagari itu berada pada kaum. Jika nilai di nagari dan kaum itu masih terjaga, dimanapun anak-anak Minangkabau berada dia akan memegang teguh adat dan budayanya sendiri,” kata dia. (Kasdi Ray/Red.Jm)