Mengenal Permainan Tradisional Minangkabau yang Hampir Punah

Oleh: Dwino Scorpio
(Jurusan Sastra Minangkabau
Universitas Andalas Padang)

Minangkabau merupakan etnis yang berada di provinsi Sumatera Barat, yang berada di pulau Sumatera. Minangkabau merupakan suatu daerah yang memiliki berbagai macam budaya seperti seni musik, seni tari, permainan tradisional dan banyak lagi budaya yang ada di dalamnya. Sekarang ini saya akan membahas permainan tradisional Minangkabau.

Permainan tradisional adalah permainan yang diciptakan oleh nenek moyang yang kemudian diwariskan secara turun-temurun, permainan tradisional dimainkan secara sederhana dan memiliki manfaat yang terdapat di setiap permainannya. Permainan tradisional Minangkabau tidak hanya dimainkan oleh anak-anak tetapi orang dewasa juga memainkan permainan tradisional tersebut.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman permainan tradisional Minangkabau perlahan menghilang dan sudah jarang terlihat orang-orang memainkan permainan tradisional, dan sekarang lebih banyak dari mereka yang memainkan smartphone dan gadget mereka masing-masing.  Dahulu banyak anak-anak SD yang memainkan permainan tradisional sepulang sekolah, namun sekarang mereka lebih memilih smartphone dan gadget menjadi media hiburan mereka.
Walaupun banyak anak-anak yang menyibukkan diri dengan memainkan smartphone dan gadget mereka, tetapi masih ada dari mereka memainkan permainan tradisional Minangkabau meski tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering memainkannya.

Nama-nama dari permainan tradisional Minangkabau yang sekarang sudah jarang terlihat yaitu seperti permainan Badia batuang, congkak, lompat tali, sepak tekong, mancik-mancik dan banyak lagi permainan-permainan tradisional Minangkabau.
Berikut merupakan ulasan tentang permainan tradisional Minangkabau yang perlahan menghilang dan mungkin ada yang sudah punah.

  1. Permainan badia batuang.
    Permainan Badia Batuang merupakan permainan yang terbuat dari bambu atau betung yang dipotong sepanjang 4-5 ruas. Permainan ini hanya membutuhkan bambu betung yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, sedikit kain sebagai sumbunya, dan minyak tanah sebagai bahan peledaknya. Cara memainkannya cukup mudah hanya memasukan minyak tanah kedalam bambu betung dari lubang yang telah dibuat sebelum pangkal bambu, setelah itu sulutkan api ke lubang tadi, dan bambu tersebut menghasilkan suara dentuman atau ledakan.
    Dalam memainkannya harus dengan hati-hati supaya api tidak menyambar rambut, alis dan bulu mata. Biasanya permainan Badia batuang dimainkan di tempat yang lapang atau agak jauh dari pemukiman warga supaya tidak menggangu kegiatan warga karena bunyi ledakan yang keras. Permainan Badia batuang biasanya dimainkan pada bulan Ramadhan sambil menunggu waktu untuk berbuka dan juga dimainkan untuk membangunkan orang saat sahur.
  2. Permainan congklak.
    Permainan congklak merupakan permainan yang memerlukan papan congklak yang terbuat dari kayu, papan congklak tersebut memiliki lubang sebanyak 16 lubang yang terdiri dari lubang besar dan lubang kecil, dan congklak juga memerlukan 98 biji atau kerikil untuk memainkannya. Biasanya permainan congklak ini dimainkan oleh anak perempuan. Dalam permainan ini hanya membutuhkan 2 orang pemain. Sebelum permainan dimulai biasanya pemain akan melakukan suit terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang akan memainkan biji congklaknya terlebih dahulu. Untuk memulai jalannya permainan pemain mengambil biji dari salah satu lubang yang telah diisi biji atau kerikil dan mengisi lubang satu persatu dari kiri ke kanan sampai biji tersebut habis, dan mengambil lagi biji dari tempat biji terakhir berhenti. Dari hasil permainan pemain yang menang dihitung dari mendapatkan biji yang terbanyak.
  3. Permainan lompat tali.
    Permainan lompat tali merupakan permainan yang dibuat dari karet gelang yang disatukan dengan cara disambung satu-persatu karet gelang tersebut hingga membentuk tali yang panjang. Permainan lompat tali ini juga disebut dengan permainan lompat kajai. Permainan lompat tali juga sering dimainkan dan digemari oleh anak-anak perempuan.
    Permainan lompat tali membutuhkan pemain lebih dari 2 orang, karena 2 orang harus memegang tali dan lebihnya sebagai pelompat. Cara memainkan permainan ini yaitu posisi tali dimulai dari posisi terendah, jika pemain berhasil melompati tali tersebut maka posisi tali dinaikkan lebih tinggi hinga sejengkal dari atas kepala, kalau pemain tidak berhasil melompati maka posisi tali dimulai dari posisi yang paling rendah.
  4. Permainan sepak tekong.
    Permainan sepak tekong merupakan permainan yang memerlukan kaleng atau bola dalam permainannya. Permainan sepak tekong merupakan salah satu jenis permainan petak umpet yang dimainkan oleh 2 orang minimal tetapi kalau hanya 2 orang yang main permainan tersebut terasa tidak seru, yang lebih baik dimainkan oleh banyak orang karena lebih terasa mengasikan.
    Cara memainkan permainan ini yaitu salah satu dari pemain harus menjadi penjaga tekong atau kaleng tersebut yang ditentukan dari hompimpa terdahulu. Setelah ditentukan siapa yang menjadi penjaga tekong tersebut ditendang sejauh mungkin, dan pemain yang bersembunyi harus sembunyi secepat mungkin, sebelum penjaga meletakkan tekong di dalam lingkaran. Ketika penjaga menemukan orang yang bersembunyi maka si penjaga berlari secepat mungkin ke arah tekong dan menyentuh tekong sambil menyebut nama orang yang ditemukan sebelum orang yang bersembunyi duluan menendang tekong. Dari hasil permainan pemain yang kalah yaitu pemain yang paling lama menjadi penjaga.
  5. Mancik-mancik.
    Permainan Mancik-mancik merupakan permainan tradisional yang berupa petak umpet yang dimainkan oleh beberapa orang minimal 3 pemain, cara permainan mancik-mancik yaitu salah satu dari pemai harus menjadi penjaga yang harus mencari teman-temannya yang bersembunyi, untuk menentukan siapa penjaga maka dilakukan hompimpa terlebih dahulu. Sebelum bersembunyi penjaga harus menghitung dari 1-10 sambil memejamkan mata pada sebatang pohon, tiang tembok sebagai patokan, dan pemain yang lain harus bersembunyi secepat mungkin.
    Jika penjaga menemukan pemain yang bersembunyi maka penjaga harus berpacu dengan pemain yang bersembunyi untuk lebih dulu menyentuh tembok atau pohon sebagai patokan tadi, dan penjaga harus menyebutkan nama pemain yang ditemukan tadi sambil bilang mancik-mancik, tetapi kalau pesembunyi tadi yang dulu menyentuh patokan maka posisi dia akan aman.
    Jadi itulah beberapa permainan tradisional Minangkabau yang sekarang sudah jarang dimainkan yang dulu sempat menjadi permainan favorit pada masanya. Tetapi sekarang permainan-permainan tersebut sudah mulai dilupakan seiring perkembangan zaman.
Baca Juga :  Wajah Buruk Tanah Datar: Jalan Rusak Parah, Bupati Lanjut Juga "Kampanye"