Tanah Datar, Jurnal Minang. Di bawah langit pagi yang syahdu dan semilir angin yang membawa harum tanah leluhur, Kantor Pertanahan Kabupaten Tanah Datar melangsungkan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025. Upacara digelar pada Senin, 2 Juni 2025, di halaman kantor dengan penuh khidmat dan semangat kebangsaan.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Subbagian Tata Usaha, Randi Nurista, S.Ak., M.M., memimpin jalannya peringatan dengan tegap dan tegas, namun penuh rasa hormat terhadap sejarah dan warisan luhur bangsa. Dalam amanatnya, Randi membacakan pidato dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, sebuah pesan yang mengalir laksana mata air jernih dari pegunungan: jernih, dalam, dan menyejukkan.
“Hari ini, 1 Juni 2025, kita bukan sekadar memperingati lahirnya Pancasila, tetapi juga meneguhkan jiwa dan raga kita untuk terus menghidupkannya,” demikian bunyi awal amanat yang menggema di antara tiang bendera dan semangat para peserta.
Dalam pidato tersebut, tergambar jelas bahwa Pancasila bukan hanya sekumpulan kata dalam konstitusi, melainkan nafas kehidupan berbangsa. Ia adalah rumah bersama yang menaungi lebih dari 270 juta anak negeri dari segala suku, bahasa, dan kepercayaan. Ia adalah pelita yang memandu langkah dalam menghadapi tantangan zaman, dari ruang kelas hingga ruang digital.
Disebutkan pula empat pilar utama yang menjadi pengingat bersama: Pendidikan sebagai ladang tempat menanam nilai-nilai Pancasila sejak dini—bukan hanya dalam buku, tetapi dalam laku dan teladan.
Birokrasi yang melayani dengan adil, transparan, dan berjiwa kemanusiaan.Ekonomi yang merata dan berpihak pada rakyat kecil, menjadikan keadilan sosial bukan sekadar cita-cita, melainkan nyata dalam kebijakan.
Ruang digital yang harus dijaga agar tidak menjadi padang ilalang fitnah dan kebencian, melainkan taman yang subur oleh etika, toleransi, dan literasi.
“Mari kita perangi hoaks dan ujaran kebencian, mari kita tegakkan nilai kemanusiaan di setiap klik dan ketikan. Di dunia maya pun, Pancasila tetaplah kompas,” kutipan dari pidato yang mengajak seluruh anak bangsa untuk tidak lupa jati dirinya, walau zaman terus berganti.
Dengan semangat yang membara dan tekad yang mengakar, Kantor Pertanahan Kabupaten Tanah Datar menutup upacara dengan harapan: semoga Pancasila terus hidup dalam hati, menjelma dalam tindakan, dan menyatu dalam denyut kehidupan sehari-hari. (Kasdi Ray/Red.Jm)