Mahasiswa KKN Unand 2025 Gelar Sosialisasi Kesehatan Mental untuk Remaja di MTsS Thawalib Rao-Rao

Oleh: Mahdizal Khalila, dkk. (Mahasiswa KKN Unand th 2025 di Kec.Sungai Tarab, Kab. Tanah Datar)

Rao-Rao, 27 Juli 2025. Jurnal Minang. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan remaja kembali digaungkan melalui kegiatan sosialisasi yang digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 25 Juli 2025, bertempat di Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Thawalib Rao-Rao, dan diikuti antusias oleh 64 siswa dari berbagai jenjang kelas.

Sosialisasi ini mengangkat tema pentingnya menjaga kesehatan mental sejak usia remaja. Para mahasiswa KKN menyampaikan materi secara komprehensif dan interaktif, dimulai dari pengertian kesehatan mental, faktor-faktor yang memengaruhi kondisi mental remaja, hingga ciri-ciri individu yang memiliki mental sehat. Tujuannya jelas, yakni menumbuhkan kesadaran dan pemahaman para siswa mengenai isu yang selama ini masih kerap dianggap tabu atau kurang mendapat perhatian di lingkungan sekolah.

Acara berjalan dinamis, dengan penyampaian materi yang diselingi sesi tanya jawab. Para siswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, namun aktif mengajukan pertanyaan kritis seputar persoalan yang mereka alami. Di antaranya, bagaimana cara mengendalikan emosi dalam kehidupan sehari-hari, serta perbedaan antara berpikir positif (positive thinking) dan berpikir negatif (negative thinking) dalam membentuk pola pikir dan perilaku mereka.

Menurut Lisdianti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTsS Thawalib Rao-Rao, kegiatan ini memberikan dampak yang sangat positif terhadap siswa. Ia menilai bahwa banyak siswa yang sebelumnya belum menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental, bahkan tidak menyadari bahwa tindakan seperti perundungan (bullying) bisa menjadi salah satu faktor yang merusak kondisi mental teman sebaya mereka.

“Materinya sangat tepat sasaran. Banyak anak-anak yang belum paham betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Mereka juga sering melakukan tindakan yang ternyata berdampak negatif terhadap temannya, seperti membully. Setelah adanya sosialisasi ini, mereka jadi lebih mengerti dampak dari tindakan itu. Saya berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi bekal mereka saat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Lisdianti.

Baca Juga :  Bupati Tanah Datar Buka Acara Pelatihan PKM dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting

Respons positif juga datang dari para siswa. Rahmatul Farel, siswa kelas 8, mengaku bahwa ia baru pertama kali mendengar secara mendalam tentang isu kesehatan mental. Ia menilai sosialisasi ini membuka wawasannya terhadap topik yang selama ini belum pernah ia pahami.

“Aku awalnya nggak tahu soal kesehatan mental. Tapi setelah mendengar materi dari kakak-kakak KKN, aku jadi tahu ciri-ciri orang dengan mental sehat, dan jadi tertarik belajar lebih lanjut,” ucap Farel.
Senada dengan Farel, Putri Wahyuni, siswi kelas 9, mengapresiasi metode penyampaian materi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Ia menilai cara penyampaiannya tidak membosankan dan justru menyenangkan, sehingga siswa bisa memahami dengan lebih baik.

“Kakak-kakak KKN Unand menjelaskannya dengan cara yang fun dan interaktif, jadi materinya mudah dipahami. Aku sekarang tahu faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kesehatan mental, dan juga pengertian serta contoh orang yang mentalnya sehat. Aku jadi lebih perhatian terhadap diriku sendiri dan temanku,” ujar Putri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN Unand 2025 di Nagari Rao-Rao, yang fokus pada isu-isu edukatif dan sosial. Salah satu perhatian utama kelompok ini adalah membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai landasan bagi tumbuh kembang mereka, baik secara emosional maupun intelektual.

Dalam sesi penutup, mahasiswa KKN menyampaikan pesan penting bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kesehatan mental yang baik akan membentuk pribadi yang tangguh, empatik, dan mampu mengelola stres dalam menghadapi tantangan hidup.

Dengan diadakannya kegiatan seperti ini, diharapkan sekolah dan pihak-pihak terkait dapat lebih aktif menghadirkan ruang-ruang edukasi seputar kesehatan mental, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat secara psikologis. Masa remaja adalah fase rentan, di mana tekanan dari lingkungan, keluarga, akademik, hingga pergaulan dapat menjadi beban psikologis yang tidak selalu mudah diungkapkan oleh para siswa.

Baca Juga :  Bupati Eka Putra Lantik 14 orang Fungsional Baru dan 42 orang PPPK

Sosialisasi ini juga menjadi momentum penting dalam membangun budaya literasi mental health di sekolah-sekolah, terutama di daerah yang belum banyak tersentuh program serupa. Dengan keterlibatan aktif siswa, guru, dan pihak kampus, maka cita-cita membentuk generasi yang sehat secara mental bukan lagi mimpi belaka, melainkan komitmen bersama yang dimulai dari langkah kecil seperti sosialisasi ini. (Red.Jm)