Ketum DPP Gebu Minang OSO Bakal Hadiri Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025

Batusangkar, Jurnal Minang. Dalam rangka festival Batagak Gala Kapalo Koto Tahun 2025, sekaligus peresmian Medan Nan Bapaneh dan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Karih Sikati Muno, pada Jumat, 18 April 2025 bakal dihadiri Ketum Gebu Minang Oesman Sapta Odang.

Demikian dikatakan Ketua Gerakan Jago Luhak Nan Tuo, Febby Datuak Bangso (FDB) didampingi Sekretaris KAN Gurun Mashuri Maiza Khatib mudoyat mengemukakan rencana kehadiran Ketua Umum Gebu Minang DR. H.Osman Sapta Odang (OSO) Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo di Kota Budaya, Batusangkar, Luhak nan Tuo, Kabupaten Tanah Datar, Jumat 18 April 2025 kepada wartawan media.

Saat ini dua pesilat dari Eropa, yakni Stoop Cornelis Christian (Kees) asal Belanda dan Aafjes Leon asal Spanyol, dipastikan akan hadir dalam Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025, yang akan digelar pada 18–19 April 2025 di Medan Bapaneh, Luhak Nan Tuo, Sumatera Barat.

Kehadiran dua pesilat internasional tersebut disampaikan oleh Guru Gadang Silek Harimau, Edwel Dt. Rajo Gampo Alam, yang menjadi tokoh sentral dalam pelestarian silek sebagai warisan budaya tak benda Minangkabau. Festival ini akan menjadi ajang yang mempertemukan pesilat dari berbagai penjuru dunia dalam semangat budaya dan persaudaraan.

Kees (48 tahun, tinggi 182 cm) adalah praktisi Pencak Silat Setia Hati Anoman yang telah lama tinggal di Belanda. Sementara Leon (49 tahun, tinggi 190 cm) adalah praktisi Wing Chun yang kini menetap di Spanyol dan sedang mendalami Pencak Silat Setia Hati. Ketertarikan mereka terhadap silek memperlihatkan daya tarik budaya Minangkabau yang menembus batas geografis.

Festival ini mendapat dukungan penuh dari Dr. Febby Dt. Bangso, seorang tokoh muda Minangkabau yang dikenal sebagai pegiat budaya dan pariwisata. Febby merupakan alumni PPRA LXIII Lemhannas RI dan baru saja didaulat sebagai Ketua KAN Nagari Gurun periode 2025–2030. Dengan latar belakang sebagai Doktor Pariwisata, Febby konsisten mengangkat potensi lokal Minangkabau ke panggung internasional.

Baca Juga :  MUI Tanah Datar Minta Pemkab memberikan Insentif untuk Pengurus Masjid, Ini Kata Bupati

“Kehadiran Kees dan Leon adalah bukti bahwa silek bukan hanya milik kita, tapi sudah menjadi bagian dari kekayaan budaya dunia. Ini momentum emas bagi kita untuk menjadikan Minangkabau sebagai pusat budaya dan destinasi wisata unggulan,” ujar Febby.

Dalam keterangannya FDB, mengatakan Kapalo Koto, Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar merupakan laboratorium model Gebu Minang untuk pelestarian seni, adat budaya dan tradisi di Ranah Minang.

“Insyaallah, gerakan sato sakaki dan gerakan gotong royong kepedulian pelestarian budaya antara tokoh ranah dan rantau akan diwujudkan di Ranah Minang” ujar FDB.

Adapun agenda Osman Sapta Dt Bandaro Sutan Nan kayo di Nagari Gurun, Sungai Tarab, selain untuk membuka Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025 , juga peresmian tempat pelatihan Silek Harimau, organisasi sayap Gebu Minang , peresmian Medan Bapaneh Maha Karya.

Dijelaskannya, di tempat Medan Bapaneh Maha Karya selama ini konsisten dengan Gerakan Jago Luhak Nan Tuo, dan Gerakan Sato Sakaki yang memfasilitasi anak anak belajar gratis untuk kegiatan baraja silek tradisi setiap hari senin , baraja pasambahan atau panitahan setiap Rabu dan latihan musik , menari setiap hari Minggu.

“Kedepan Gerakan ini tidak hanya menjadi sebagai model atau contoh agar Medan Bapaneh dan Medan Balinduang di nagari- nagari seluruh ranah minang bisa aktif kembali tetapi Gerakan ini diharapkan bisa menjadi gerakan partisipatif sato sakaki “gotong royong” kepedulian tokoh ranah dan rantau,” harap FDB.

Lebih lanjut FDB menambahkan bahwa tak kalah penting kehadiran OSO pada Jumat (18/4) pekan ini adalah peletakan batu pertama pembangunan Tugu Karih Sikati Muno, yang merupakan salah satu keris sakti tak kena diujung pangkal, jejak ditikam mati jua. (Kasdi Ray/Red.Jm)