Dari 248 Siswa Lulusan SMAN 1 Sungai Tarab Tahun ini, 92 Orang Diterima di Perguruan Tinggi

Sungai Tarab, Jurnal Minang.
Ilmu pengetahuan itu bagaikan lautan tidak bertepi. Oleh karena itu setelah dari sini masih banyak ilmu yang belum dikuasai. Baik itu pada perguruan tinggi dan di tempat bekerja banyak ilmu yang harus di dapat.

Begitu antara lain inti hantaran kata Kepala SMA N 1 Sungaitarab Drs.Febriorza dalam acara perpisahan siswa kelas XII th 2024/2025, di gedung Maharajo Dirajo Luhak Nan Tuo, Kamis (17/4).

Oleh sebab itu, tuntutlah ilmu sampai kemanapun juga ,dalam menuntut ilmu anggaplah akan hidup selama-lamanya. Disamping itu beramallah dengan ilmu seolah-olah akan mati besok pagi. Dengan demikian jelaslah ilmu itu adalah bekal untuk hidup dan untuk mati.

Lulusan SMA.1 Sungaitarab tahun ini 248 orang. Dari yang 248 itu yang sudah pasti diterima pada perguruan tinggi 92 orang (KL 35 %). Sementara yang mendaftar masuk ke SMA.N 1 Sungaitarab karena seleksi memang tidak semuanya yang diterima.

Dalam acara itu ketua Komite SMAN1 Drs.Julisman, MA dalam sambutannya mengatakan, sekolah ini selalu menunjukan prestasi. Bahkan beberapa kali mengatasi SMAN 1 Batusangkar. Malah dalam bidang pustaka SMAN 1 Sungaitarab mewakili untuk Sumatera Barat.

Dulu memang SMA ini disebut sekolah parak ubi. Memang letaknya di dalam kebun ubi dan ubi itu merupakan bahan utama untuk kerupuk ubi. Akan tetapi suasananya jauh dari kebisingan dan itulah situasi dan kondisi yang tepat untuk belajar.

Untuk belajar dan mengajar memang dibutuhkan suasana yang aman tentram. Karena itu sudah bukan sedikit jebolan dari sekolah ini yang menjadi angkatan darat, udara dan angkatan laut. Malah juga tidak sedikit pula yang menjadi pengusaha, ungkap mantan kepala MAN lima Kaum itu.

Baca Juga :  Bupati Jemput Aspirasi Masyarakat Rambatan

Pada lulus angkatan ke-40 SMAN 1 Sungaitarab tersebut juga memberikan sambutan kadisdik provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh kadisdik wilayah IV yang mendoa’kan agar SMAN 1 Sungaitarab tetap menjadi rangking utama. Dalam gedung itu terpampang tulisan besar “Carano Palito”. Carano di Minang adalah mengisyaratkan berisi kelengkapan dari sirieh sampai ke tembakau.

Sementara “Palito” adalah yang sifatnya menerangkan, jadi disamping lengkap menerangkan atau lengkap memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa/i nya. Hal itu merupakan sinyal bahwa jebolannya dari sekolah ini harus memiliki otak yang terang benderang.
Pada kesempatan itu terlihat 5 (lima) orang siswa/i dikalungkan tanda prediket dari prestasi yang diperolehnya. Acara itu berjalan lancar aman tentram sampai selesai. Acaranya itu dipimpin langsung oleh ibu Afni Asmara. (Datuok/Red.Jm)

Sumber gambar: Kaskus. Diakses dari google free access