Kadis Perpustakaan dan Arsip Tanah Datar Jalin Kerjasama dengan Berbagai Pihak untuk Meramaikan Perpustakaan

Batusangkar, Jurnal Minang. Guna meningkatkan minat baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar bekerja sama dengan Dinas pendidikan, sekolah, Nagari, maupun masyarakat untuk menjadi anggota perpustakaan guna memberikan motivasi agar mereka menyadari betapa pentingnya gemar membaca.

Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar, Thamrin Basroel, ST, didampingi Kabid Perpustakaan Mashuri Maiza mengatakan perpustakaan turut berperan menentukan sehat tidaknya sistem pendidikan. Sebagaimana fungsi jantung dalam tubuh yang menentukan sehat tidaknya seseorang.

Apabila jantung tidak berfungsi, maka akan mengakibatkan kelumpuhan. Jika tidak memiliki perpustakaan, serta minat baca sama seperti tubuh tidak memiliki jantung sehingga tidak memiliki daya hidup.

Perpustakaan kini semakin diminati siswa dan masyarakat untuk dijadikan sebagai sumber belajar karena banyaknya multimedia canggih yang lebih mudah dan cepat digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Saat ini para pelajar dan masyarakat yang melakukan kunjungan ke perpustakaan sejumlah 150 s/d 200 orang setiap harinya datang ke perpustakaan hingga kini telah ada 790 anggota perpustakaan Tanah Datar ditargetkan 1500 anggota hingga akhir tahun 2024.

Faktor paling penting untuk menjadikan perpustakaan sebagai jantung adalah program kegiatan yang dilakukan perpustakaan. Program atau kegiatan yang dibuat hendaknya diprioritaskan untuk menarik minat baca pada bahan bacaan.

Indikator keberhasilan sebuah program perpustakaan adalah meningkatnya minat baca dan kebiasaan membaca pada siswa dan masyarakat serta bertambahnya anggota perpustakaan
Selain itu, sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan juga turut andil dalam menentukan minat baca. Pengelola perpustakaan diharapkan bisa memberikan layanan yang baik dan ramah, sehingga siswa dan masyarakat akan lebih berminat untuk datang ke perpustakaan.

Hal yang tidak kalah penting adalah letak perpustakaan yang strategis terletak dekat (pusat pendidikan), nyaman, dan pengelola perpustakaan harus dapat meningkatkan fasilitas yang ada di perpustakaan seperti menciptakan suasana perpustakaan yang aman, nyaman, penataan interior yang menarik, serta melengkapi koleksi buku.

Baca Juga :  Keluarga Besar IPDN Serahkan Bantuan Senilai Rp360 Juta untuk Korban Galodo di Tanah Datar

Disamping buku pelajaran hendaknya juga lebih banyak memiliki buku koleksi untuk keperluan hiburan yang “up to date” seperti novel, majalah, komik, koran, dan poster.

Perpustakaan umum daerah juga harus dilengkapi dengan fasilitas digital (e-book) 300 eksemplar dan Ruang Audio Visual, misalnya ruang studio mini yang dilengkapi dengan peralatan digital untuk menonton video yang berhubungan dengan pelajaran/edukasi dan fasilitas lainnya yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini belum memadai.

“Menawarkan perpustakaan beserta program-programnya menjadi jembatan emas untuk majunya sebuah perpustakaan Dengan demikian, diharapkan eksistensi dunia perpustakaan mampu meningkatkan kualitas hidup sehingga perpustakaan sebagai jantung pendidikan dapat terwujud ujar” Thamrin Basroel, ST. (Kasdi Ray/Red.Jm)