Tanah Datar, Jurnal Minang. Memasuki masa transisi darurat ke pemulihan pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turunkan tim survei pemasangan Early Warning System (EWS) Gunung Marapi di Batang Lona.
Tim survei EWS Gunung Marapi terdiri dari 29 personel, terdiri dari BNPB sebanyak 15 orang, BPBD Provinsi Sumatera Barat 5 personil, dan BPBD Tanah Datar sebanyak 9 personil.
Penyusuran dimulai dari Simpang Manunggal Kecamatan Lima Kaum pada Selasa, (11/6/2024).
“Survei ini bertujuan untuk pasang sensor ketinggian air, sirine peringatan untuk antisipasi dampak bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tanah melalui Kasi Pencegahan Robert Cahneldi.
Robert melanjutkan, pemasangan sensor EWS ini merupakan yang pertama dan direncanakan akan dipasang di atas sabo dam.
“Ini masih tahap awal, Kalau EWS dari BMKG sudah ada dipasang di Batang Lona ini,” kata dia.
Dia melanjutkan, selain pemasangan EWS, BNPB juga akan memasang tanda rambu jalur evakuasi dan papan informasi bencana di aliran Batang Lona. Batang Lona merupakan salah satu sungai besar yang berhulu langsung dari Gunung Marapi yang berpotensi terjadinya bencana banjir bandang dan lahar dingin.
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNBP Udrech mengatakan, selain Batang Lona, aliran sungai yang berpotensi terjadinya banjir bandang dan lahar dingin adalah Batang Sigarungguang.
Batang Sigarungguang berhulu langsung dari Gunung Marapi dan hilir dari Sungai itu melewati Pasar Batusangkar yang bila terjadi akan mengancam banyak jiwa.
“BNPB telah menyetujui pemasangan EWS ini ditambahkan di Batang Sigarungguang dalam waktu dekat. Total nya akan dipasang 22 alat di 11 aliran sungai di Tanah Datar ini dalam masa transisi darurat ini,” ujar Udrech. (Kasdi Ray/Red.Jm)