Payakumbuh — Untuk meningkatkan Pariwisata di Kota Payakumbuh, Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh, Maharnis Zul, memboyong anggotanya di Komisi B ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Selasa 26 Januari 2020. Dalam Kunjungan itu, ia meminta kepada jajaran dinas setempat untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap objek wisata Ngalau Indah.
Untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke lokasi objek wisata di Kota Payakumbuh terutama Goa Ngalau Indah dari pemalakan dan premanisme, Maharnis Zul berharap kepada pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh sebagai pihak pengelola objek wisata tersebut, untuk menghadirkan tenaga keamanan di objek wisata Ngalau Indah tersebut.
“Tapi jangan pula sampai terjadi nanti, pangar makan tanaman. Artinya, jangan petugas keamanan yang melakukan aksi tidak terpuji seperti pemalakan. Jika ada pengunjung melakukan kesalahan melanggar norma,cukup ditegur saja dan jangan sampai terjadi pula tindak pemalakan atau pemerasan,” harap Maharnis Zul bersama Wakil Ketua Komisi B Edward DF, Sekretaris Komisi B Yernita, dan anggota Komisi B seperti Heri Iswandi, Opetnawati, dan Ahmad Ridha.
Maharnis Zul juga menyatakan bahwa sekaitan adanya kebijakan Pemko Payakumbuh akan menyerahkan pengelolaan eks kantor Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik, untuk disulap menjadi hotel, meski sudah direkomendasikan DPRD. Namun sejauh ini masih ada komplain dari warga Balai Panjang terkait persoalan tanah yang stastus pinjam pakai.
“Pada prinsipnya, Komisi B DPRD Kota Payakumbuh memberikan dukungan adanya kebijakan Pemko akan menjadikan eks bangunan kantor Balaikota Bukik Sibaluik itu untuk hotel maupun kampus Perguruan Tinggi. Yang penting, jangan jadikan Kota Payakumbuh sebagai kota transit namun jadikanlah kota ini sebagai kota tujuan. Artinya, hadirkan hotel bintang tiga dengan fasilitas bintang lima. Sehingga dengan majunya daerah Kota Payakumbuh sebagai dawrah tujuan, akan berdampak kepada aspek ekonomi masyarakat dan tumbuh kembangnya UMKM dan industri rumah tangga,” ujar Maharnis Zul.
Pada kesempatan tersebut, Maharnis Zul juga menginformasikan kepada jajaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh bahwa, untuk melestarikan cagar budaya yang ada di Kota Payakumbuh, utamanya keberadaan Rumah Gadang yang ada di Empat Balai. Pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif terkait bantuan dana untuk rehabisitasi terhadap rumah gadang tersebut.
Namun dari pihak kementrian diperoleh penjelasan bahwa dana bantuan untuk budaya di lembaga Kemenekraf tersebut minim, maka harapan untuk mendapatkan dana bantuan rumah gadang tersebut belum dapat diwujudkan.box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; margin-top: 0px; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important;”>Sementara itu Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Hamdi Agus yang ikut serta dalam kunjungan kerja Komisi B ke Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh itu menyampaikan harapan agar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh terus menggali potensi wisata yang ada di Daerah ini. Meskipun kondisi daerah ini masih pandemi, kiranya perlu melakukan inovasi baru dengan menciptakan icon-icon baru seperti yang telah dilakukan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, dengan melakukan normalidasi Batang Agam.
“Kedepannya, Pemko sudah merencanakan akan melanjutkan pembangunan normalidasi Batang Agam mulai dari jembatan Balai Panjang sampai jembatan Tanjung Pauh. Jika pembangunan normalidasi Batang Agam tersebut sudah terealisasi, maka panjang jalan kiri dan kanan sepanjang aliran Batang Agam mencapai 24 kilomoter. Sedangkan lahan kosong disepanjang aliran Batang Agam sepanjang kawasan normalisasi akan diusulkan menjadi hutan kota. Dan tentunya, kehadiran Batang Agam akan menjadi objek wisata baru yang akan menjanjikan datangnya para wisatawan untuk berkunjung,” sebut Hamdi Agus.
Sedangkan anggota Komisi B, Yernita, berharap kepada jajaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh untuk menjadikan kota ini sebagai daetah tujuan.
“Upayakan Kota Payakumbuh menjadi kota prioritas di Sumbar sebagai daerah kunjungan,” pinta srikandi Partai Gerindra tersebut.
Pada kesempatan tatap muka dengan anggota Komisi B DPRD Kota Payakumbuh itu, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Desmon Corina didampingi para Kabid, Riswandi, Jebri Abdi, Delni Putra dan Doni Saputra, menyampaikan apresiasi kepada anggota Komisi B DPRD Kota Payakumbuh yang telah memberikan masukan, dorongan, saran dan kritikan kepada Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh untuk terus melakukan inovasi, agar dunia kepariwisataan dan kebudayaan daerah ini maju dan berkembang.
“Sarana dan prasarana pariwisata di Kota Payakumbuh terus ditingkatkan, baik kualitas maupun jumlahnhya. Namun demikian pengelolaan kolam renang Ngalau Indah masih ada kendala soal ketersedian air yang masih mengandalkan air milik PDAM. Disparpora Payakumbuh berharap, adanya kajian terkait sumber sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk kebefadaan kolam renang tersebut. Sejauh ini sumber air tersebut sudah ada di sekitar lokasi, namun perlu kajian izin pemakaian air tanah,” sebut Desmon Corina.
Desmon Corina juga mengungkapkan bahwa potensi wisata kuliner sangat berkembang di Kota Payakumbuh. Dengan potensi wisata kuliner tersebut diharapkan Kota Payakumbuh bukan lagi sebagai kota persinggahan tetapi akan menjadi kota kunjungan.
“Untuk mendukung pekembangan sektor parisiwata di daera ini, Disparpora Payakumbuh telah meningkatkan sektor wisata perkotaan seperti Payakumbuh Bugar, Batang Agam dan Pentas Seni di objek wisata serta iven-iven rutin. Kita berharap keberadaan pentas-pentas yang ada dimanfaatkan untuk tempat latihan atau mengisi kegiatan lainnya. Minimal 1 kali dalam sebulan. Tujuannya untuk menarik kunjungan,” ujarnya. (Joli)