Faktor Motivasi untuk Belajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua di Canada: Sebuah Review Artikel dan Relevansinya di Indonesia

Oleh: Irwan & Diva Putri Hadira (UIN Mahmud Yunus Batusangkar)

Judul Asli: Motivational Factors For Learning English As a Second Language Acquisition In Canada

Artikel ini membahas faktor-faktor motivasi yang mendorong imigran baru di Kanada untuk mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif terhadap 310 imigran yang terdaftar di pusat budaya di Mississauga, Ontario. Studi ini sangat relevan karena Bahasa Inggris merupakan salah satu kunci utama untuk integrasi sosial dan ekonomi di Kanada. Berikut faktor-faktor motivasi yang mendorong imigran baru di kanada untuk mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua:

  1. Keinginan untuk Karier dan Peningkatan Ekonomi
    Di Kanada: banyak imigran belajar bahasa Inggris karena alasan praktis, yakni untuk meningkatkan peluang kerja dan memperoleh gaji yang lebih baik. Bahasa Inggris merupakan salah satu syarat utama di sebagian besar sektor pekerjaan, terutama di perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional atau industri layanan publik. Bahasa Inggris menjadi jembatan yang menghubungkan keterampilan yang dimiliki individu dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggris juga membuka peluang untuk pelatihan kerja yang lebih baik, sehingga imigran dapat meningkatkan kompetensi mereka.
    Relevansi di Indonesia:
    Motivasi serupa juga sangat dominan di Indonesia. Dalam konteks persaingan kerja yang semakin ketat, terutama di perusahaan multinasional atau sektor-sektor strategis seperti teknologi informasi, pariwisata, dan perhotelan, kemampuan bahasa Inggris sering kali menjadi salah satu kualifikasi utama. Banyak orang Indonesia belajar bahasa Inggris dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan kerja atau mendapatkan promosi. Selain itu, bahasa Inggris dianggap sebagai investasi penting bagi mereka yang ingin meningkatkan daya saing di pasar kerja domestik maupun internasional.
  2. Keinginan untuk Menjadi Warga Negara Global:
    Di Kanada, imigran sering kali merasa perlu memahami bahasa Inggris untuk beradaptasi dengan lingkungan global. Dengan memahami bahasa Inggris, mereka dapat berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi internasional, termasuk bisnis, pendidikan, dan hubungan sosial.
    Relevansi di Indonesia:
    Di era globalisasi, kesadaran akan pentingnya menjadi warga negara global juga meningkat di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang belajar bahasa Inggris untuk mengakses informasi global, menjalin hubungan bisnis internasional, atau melanjutkan pendidikan di luar negeri. Selain itu, meningkatnya kebutuhan akan komunikasi lintas budaya dalam perdagangan internasional dan diplomasi semakin memperkuat urgensi pembelajaran bahasa Inggris. Di kalangan pelajar, bahasa Inggris menjadi kunci untuk mendapatkan beasiswa atau peluang belajar di negara maju.
  3. Keinginan untuk Berkomunikasi dan Berteman dengan Orang Asing:
    Faktor ini mencerminkan motivasi imigran Kanada untuk membangun hubungan sosial dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Banyak dari mereka ingin menjalin pertemanan atau memperluas jaringan sosial melalui kemampuan berbahasa Inggris. Ini terutama penting dalam masyarakat multikultural seperti Kanada, di mana komunikasi lintas budaya menjadi kebutuhan sehari-hari.
    Relevansi di Indonesia:
    Motivasi ini mungkin tidak sekuat di Kanada. Di Indonesia, tujuan belajar bahasa Inggris lebih banyak berorientasi pada karier atau pendidikan daripada membangun hubungan sosial dengan orang asing. Meskipun begitu, di daerah-daerah wisata seperti Bali atau Yogyakarta, motivasi untuk berkomunikasi dengan wisatawan asing bisa menjadi pendorong penting, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor pariwisata. Selain itu, perkembangan media sosial dan platform digital global juga mulai mendorong generasi muda Indonesia untuk belajar bahasa Inggris agar dapat terhubung dengan teman atau komunitas internasional.
  4. Keinginan untuk Kepuasan Diri:
    Banyak imigran Kanada yang belajar bahasa Inggris bukan karena kebutuhan eksternal, melainkan karena mereka menikmati proses belajar itu sendiri. Mereka merasa bangga saat berhasil menguasai bahasa baru dan melihatnya sebagai pencapaian pribadi. Bahasa Inggris menjadi alat untuk memperluas wawasan, seperti membaca buku, menonton film, atau menikmati budaya populer global.
    Relevansi di Indonesia:
    Faktor ini juga relevan di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang belajar bahasa Inggris sebagai bagian dari hobi atau minat pribadi. Contohnya, mereka yang ingin memahami lagu, film, atau serial televisi berbahasa Inggris tanpa perlu terjemahan. Rasa kepuasan yang muncul saat berhasil berbicara atau menulis dalam bahasa Inggris juga menjadi motivasi intrinsik yang kuat. Namun, dibandingkan motivasi praktis seperti pekerjaan, faktor ini cenderung menjadi prioritas sekunder.
  5. Kepercayaan Diri:
    Di Kanada, rasa percaya diri dalam kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu faktor penting yang mendorong imigran untuk terus belajar. Ketika mereka merasa mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, kepercayaan diri ini menjadi modal utama untuk berinteraksi di lingkungan kerja maupun sosial.
Baca Juga :  Rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati th 2022: Gambaran Rapor Merah Era Baru Kah?

Relevansi di Indonesia:
Kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris sering menjadi tantangan utama bagi orang Indonesia. Banyak siswa dan pekerja merasa takut membuat kesalahan saat berbicara atau menulis dalam bahasa Inggris. Namun, ketika rasa takut ini dapat diatasi melalui latihan dan dukungan yang tepat, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar lebih jauh. Misalnya, program pelatihan berbicara di depan umum (public speaking) dalam bahasa Inggris dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri sekaligus kemampuan komunikasi.

6) Keinginan untuk Berintegrasi dengan Budaya Lain:
Imigran Kanada belajar bahasa Inggris untuk memahami dan beradaptasi dengan budaya baru di Kanada. Bahasa Inggris memungkinkan mereka untuk memahami tradisi, norma sosial, dan cara hidup masyarakat Kanada, sehingga mempermudah proses integrasi.
Relevansi di Indonesia:
Meskipun motivasi untuk memahami budaya asing tidak sekuat di Kanada, ada minat yang terus berkembang di Indonesia. Hal ini terutama terlihat di kalangan generasi muda yang semakin terpapar budaya internasional melalui internet, media sosial, dan hiburan global. Banyak dari mereka belajar bahasa Inggris untuk mengakses budaya populer seperti musik, film, dan literatur dari negara-negara berbahasa Inggris. Motivasi ini menjadi cerminan dari rasa ingin tahu dan keterbukaan terhadap budaya asing.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, banyak faktor motivasi belajar bahasa Inggris yang relevan baik di Kanada maupun Indonesia, meskipun intensitasnya dapat berbeda. Di Kanada, faktor-faktor seperti karier, komunikasi lintas budaya, dan integrasi budaya sangat menonjol karena keberadaan imigran dari berbagai negara.

Di Indonesia, motivasi utama sering kali lebih praktis, seperti peningkatan peluang kerja dan kepuasan pribadi. Namun, dengan meningkatnya globalisasi, banyak orang Indonesia mulai menyadari pentingnya bahasa Inggris tidak hanya sebagai alat untuk kebutuhan profesional, tetapi juga sebagai jembatan untuk menjadi bagian dari masyarakat global. Oleh karena itu, pengembangan program pendidikan bahasa Inggris yang relevan dengan kebutuhan lokal dan global menjadi sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar masyarakat. (*)

Baca Juga :  Kontroversi Bank Nagari Menjadi Bank Syariah (Bag II)

Sumber gambar: National Geographic Kids