Ruang Kreatif di Batusangkar !!!

Ruang Kreatif adalah sebuah komunitas yang berawal dari diskusi ringan sekelompok anak muda di warung kopi. kedai kopi ini bernama “awuih” yang berlokasi di pusat kota batusangkar, sehingga cocok menjadi tempat bekumpul. Diskusi ringan ini, memunculkan berbagai macam ide dan gagasan, serta keprihatinan melihat kondisi terkini di tanah ini. Bnayak lagi hal yang kami diskusikan, terutama perihal social, ekonomi dan politik.

Sekelompak anak muda yang berawal dari tiga orang, yaitu Hafid yang biasa di panggil Baraek, Riki Yakup yang biasa dipanggil Mamak, dan Mori Martha yang biasa dipanggil Pirun,dan beberapa teman-teman lainnya yang biasanya ikut bergabung untuk berdiskusi sambil menikmati kopi dan alunan lagu yang diputar di “awuih”.

Beberapa kali diskusi akhirnya mendapatkan titik temu, terlihat sebuah ketimpanagan yang sangat jelas pada generasi muda. Generasi muda atau yang saat ini disebut juga dengan generasi millennial. Dilihat dilihat dari fenomena sosial, ekonomi dan politk yang terjadi, ketimpanagan sangat jelas terlihat antara generasi muda yang tinggal diperkotaan denagn generasi muda yang ada didaerah. Jika dikaji lebih dalam, maka sudah seharusnya generasi millineal ini menjadi tonggak peruabahan bagi daerah.

Adapun jika dilihat, APBD Kabupaten Tanah Datar sangat rendah, tentu tidak banyak yang dapat diperbuat pemerintah, tapi itu tidak menjadikan kaum muda berhenti untuk berbuat dan berkarya. Bermitra dengan pemerintah dan memiliki tujuan untuk sama-sama membangun daerah adalah solusi yang tepat.

Para pelopor ruang kreatif pun mulai merancang strategi dan merekrut tim untuk di ajak bersama-sama berjuang menjalankan gerakan ini. Berawal dari menghubungi satu persatu teman-teman yang mungkin bisa di ajak berkaloborasi dan mendukung perjuangan ini. Lewat pesan singkat Whatsapp dan beberapa pertemuan dengan teman lama, respon yang baik pun didapatkan dari salah satu teman yang bernama Yulyana Putrid an biasa dipanggil Lya. Lya adalah mahasiswi S2 UNAND jurusan Ilmu Bahasa.

Baca Juga :  Rektor UIN Batusangkar Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kampus II Cubadak

Lya cukup aktif berbuat untuk daerah sambil menyelesaikan studinya, dia juga memiliki prestasi tingkat nasional maupun daerah, baik itu dalam bidang pariwisata, olahraga dan lain- lain. Bertemuan dengan Lya pun terjadi di Benteng Van Der capellen yang juga merupakan salah satu peninggalan sejarah dan objek wisata di tanah Datar. Bertepat degna itu dia juga seang melakukan persiapan sebuah iven tahunan daerah. Dari pertemuan singkat ini lah dia memutuskan untuk bersedia untuk bergabung dengan gerakan ini.

Diskusi – diskusi ini melahirkan sebuah gagasan tentang arah gerakan kami yaitu ekonomi kreatif. Karena melihat potensi dan peluang yang bisa di maksimalkan di daerah kami adalah wisata, kreativitas, sdm, dan sda yang mencukupi. Banyak potensi ekonomi kreatif yang seharusnya dapat dikembangkan di daerah kami, begitu banyak hasil karya kreatifitas baik itu dalam bentuk barang maupun wisata. Dengan harapan bisa memaksimalkan potensi sdm yang kami miliki bisa menjadi salah satu gerakan yang nyata bagi kami, baik itu untuk pemuda, masyarakat dan pemerintah.

Agar arah perjuangan lebih fokus kepada menggali potensi dibidang industri kreatif dan event organizer. Langkah pertama yang dikerjakan adalah mapping tentang apa yang akan di kembangkan, dengan begitu hadirlah tim terbaik, mulai dari Muhammad Tri Gentha yang konsen membuat plakat dan souvenir yang menggunakan sumber daya alam yang tidak pernah terlalu termaksimalkan, Regi Tuhade Putra dengan karya mebel minimalis yang biasanya dipasok dari luar daerah, sedangkan bahan bakunya lengkap di dareah, selanjutnya Riki Yakup yang dengan karya sangkar burung, umbaran yang hampir mirip dengan mebel minimalis.

Ruang kreatif mulai beraktivitas di kantor sementara,sebuah rumah kosong yang dapat kami renovasi. Terminal piliang dobok, tempat para pelopor semua pernah dibesarkan. Lingkungan yang selama ini mendapat pandangan negative di masyarakat, pemilihan tempat ini juga memberitahukan dan menyebarkan virus positif kepada generasi millennial bahwa generasi muda yang dibesarkan disana saja ingin berbuat untuk perubahan, mari rapatkan barisan untuk memajukan daerah, mari berkarya bersama-sama.
Setelah melewati berbagi rintangan baik itu internal maupun eksternal tapi tim ruang kreatif tetap optimis untuk terus maju, dan sekarang sudah memiliki kantor sementara, dan rumah ruang produksi sementara. Beberap kerjasama dengan berbagai pihak terjalin.

Baca Juga :  Buka Persiapan MTQ Tingkat Provinsi, Wabup Rizki Kurniawan Himbau Untuk Membumikan Al Quran

Dengan realita yang ada, dapat di perkirakan bahwa di 75 nagari di tanah datar masih banyak kreativitas, potensi yang masih terbungkam, dan dengan tim saat ini, Hafid Rahmat selaku ketua ( direktur utama ) dengan berbekal pengalaman pernah dipercaya memimpin beberapa organisasi di kampus maupun dan diluar kampus, dan memimpin beberapa perusahaan. Yulyana Putri ( manager ) yang berprestasi di tingkat daerah maupun nasional. Genta (supervisor ) seorang anak muda yang sangat semangat melahirkan karya-karyanya.

Putra (supervisor ) yang terkenal dengan ketelitiannya dalam bekerja. Riki ( supervisor ) yang multi talenta menguasai bidang pengolahan besi, kayu dll. Abenk yang banyak berkarya dalam bidang lukis, pantonim dan juga berprestasi di sekolahnya. Abenk yang saat ini baru menginjak kelas 1 smp, sudah menjadi ketua osis di smp 1 batusangkar. Agum, Fatur dan Tio sebagai anggota, dan tim produksi lainnya siap berkarya dan menyebarkan informasi untuk maju bersama dalam hal ekonomi kreatif.

Berikutnya, ruang krestif berencana melakukan riset di 75 nagari di tanah datar untuk mengetahui potensi ekonomi kreatif disemua nagari tersebut. Dan berdasarkan hasil riset tersebut akan dibangun sebuah kantor permanen yang befungsi sebagai tempat riset dan pengembangan, rumah produksi permanen, dan tempat pemasaran tersrtuktur dan management yang jelas.

Tim ini yakin bahwa mampu bersaing untuk menembus pasar lokal dan asing, dengan segala macam perkembangan startegi pemasaran pada hari ini terutama internet. Dengan sdm yang ada di Tanah Datar, gerakan ini yakin mampu bersaing dan menjadi pemenang. Kran investasi akan mulai terbuka dengan adanya rancangan yang jelas, dapat merangkul kampus untuk berkolaborasi, dan dukungan dari pemerintah daerah. Karena ruang Kreatif yakin dan percaya kolaborasi antara generasi millennial dengan investor, pemerintah dan kampus akan melahirkan karya terbaik.

Baca Juga :  Jamaah Haji Kab. Tanah Datar 2020 Menunggu Keputusan Resmi Pemerintah Arab Saudi

TIM RUANG KREATIF