Kisah Kasih Projo dan Jokowi

Oleh: Muhammad Djibril DA (Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas Padang)

Eksistensi sebuah organisasi kemasyarakatan alias ormas terkadang mampu menggugah rasa penasaran siapa saja yang tertarik dengannya. Seperti apa awal mulanya? Mengapa mereka ada? Bagaimana keadaan mereka sekarang? Kira-kira itulah beberapa pertanyaan yang penulis lontarkan ketika mendengar nama sebuah ormas pendukung Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo atau yang kerap dipanggil Jokowi. Ormas tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah Projo (Pro Jokowi).

Projo terbentuk melalui Kongres I Projo pada tanggal 23 Desember 2013. Saat terbentuk, organisasi yang sebentar lagi genap berusia 10 tahun ini memiliki tiga orientasi utama, yaitu memperjuangkan Jokowi sebagai presiden, memenangkan Jokowi menjadi presiden dalam Pilpres 2014, dan mengawal Jokowi sebagai presiden. Ingin tahu siapa ketua umumnya saat ini? Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang dulu ada di kabinetnya Jokowi. Jika Anda mengira Budi Arie adalah menteri Jokowi yang kemarin viral karena unggahan jadulnya di platform media sosial Facebook naik kembali dan dinilai nyeleneh, maka tebakan anda benar, Budi Arie yang itu.

Sampai di sini kita harusnya setuju bahwa Projo ada karena Jokowi ada. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal tersebut, tapi terkadang penulis memikirkan satu pertanyaan, jika Jokowi tidak pernah maju di Pilpres 2014, apakah Projo akan tetap ada? Bisa jadi begitu atau bisa saja tidak, karena jika bukan Jokowi mungkin bakalan ada ormas lain yang menggalang dukungan untuk tokoh lain.

Walaupun begitu, saya yakin jika memang ada, pasti tidak akan sekuat Projo yang menurut pandangan saya memang dibangun di atas rasa cinta dan kekaguman terhadap sosok Jokowi, sehingga tekad mereka dalam mendukung Jokowi tidak dapat digoyahkan oleh hal apapun jua.

Baca Juga :  Kenaikan UKT Dibatalkan, Lisda Hendra Joni: Alhamdulillah, Doa Rakyat Kecil Terkabul

Saya pikir, Projo ini lahir pasti karena pribadi Jokowi yang dinilai bersahaja dan memerhatikan rakyat kecil, sehingga para pendukungnya beramai-ramai mendirikan sebuah organisasi dengan minat yang sama. Tapi, jika saya boleh jujur, kemampuan Jokowi dalam membangun branding memang harus diacungi jempol. Brandingnya yang kuat ini bahkan mampu mengantarkan beliau menjadi kampiun dua kali dalam dua edisi Pilpres, pertama di tahun 2014 dan kedua di 2019 dengan mengungguli lawan yang sama, Prabowo Subianto. Jadi, saya memaklumi jika memang Projo sangat cinta terhadap sosok Jokowi, wong sampai sekarang saja masih begitu.

Pada Pilpres edisi 2024 kemarin pun Projo menunjukkan kesetiaannya, walau bukan Jokowi yang maju, tapi mereka mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai wakil presiden. Bahkan di tengah terpaan badai yang menghantam Jokowi dan keluarganya, Projo masih tetap setia mendukung Jokowi. Bisa dilihat dalam berbagai pemberitaan bahwa Projo rela ‘pasang badan’ demi pujaan mereka tersebut.

Saya sempat berpikir bahwa kisah cinta Projo dan Jokowi ini adalah kisah yang manipulatif dengan Jokowi yang hanya memanfaatkan kehadiran Projo sebagai lumbung suara baginya. Namun, sepertinya ini kisah cinta yang saling menguntungkan. Kehadiran Projo bahkan sampai saat ini memang tidak pernah menarik perhatian publik, namun posisi mereka di sisi Jokowi tetap tidak pernah berubah.

Walaupun jika memang ini adalah one sided love dengan Jokowi hanya memanfaatkan pamor Projo pun, saya yakin mereka tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Bahkan saya menilai jika memang itu benar adanya, mereka akan merasa beruntung karena Jokowi membutuhkan keberadaan mereka.

Orientasi yang mereka canangkan saat mendirikan organisasi ini pun sudah terpenuhi semuanya. Saya memprediksi bahwa Projo, somehow, akan tetap mendukung Jokowi bahkan ketika ia tidak lagi menjabat sebagai presiden. Saya menilai bahwa mereka akan tetap berada di gerbong pendukung program-program yang telah digagas Jokowi selama 10 tahun masa kepemimpinannya.

Baca Juga :  IDSSC dari 12 Fakultas Kedokteran Gigi Berkegiatan Tanah Datar

Terakhir, saya juga menilai bahwa Projo akan terus menghormati legacy yang ditinggalkan Jokowi tersebut sebagai bukti kecintaan dan loyalitas mereka terhadap sosok yang mereka kagumi, Joko Widodo. (*)