Batusangkar, JurnalMinang.
Untung ada Galodo. Kalau tidak kita akan tetap “Bakalam-kalam”. Begitu diantara ucapan pengunjung Mushalla komplek Indo Jolito Batusangkar yang akan Shalat Magrib dan lsya beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu direkam Jurnal Minang News&Web TV beberapa waktu yang lalu di kala akan mengambil wudhuk shalat lsya di Mushallah tersebut.
Musibah besar galodo yang melanda Kab.Tanah Datar membuat porakporanda nya masyarakat dan hartanya, belum lagi di Kab.Agam. Di Luhak Nan Tuo Tanah Datar tercatat Enam kecamatan yang rusak, yaitu Kecamatan Limakaum. Rambatan. Batipuh, Sungai Tarab, Pariangan dan kecamatan X Koto. Korban terdampak Galodo yang masih hidup sebanyak 2931 orang diungsikan.
Akibat Galodo itu yang ditemui sudah menjadi mayat 31 orang dan 10 orang tidak tentu keberadaannya. Disamping itu puluhan rumah tempat berteduh rusak, jembatan ambruk, rumah ibadah, bangunan tempat pendidikan, sarana perdagangan, fasilitas kesehatan, kendaraan, lahan pertanian, irigasi, hewan peliharaan, objek wisata, industri, PDAM. Pansimas dan lahan hortikultura luluh lantak.
Atas Galodo yang membuat sengsara itu lampu di WC dan tempat berudhuk pada Mushalla Komplek lndo Jolito yang selama ini mati kembali dihidupkan. Mengaktifkan alat penerangan itu sebenarnya disebabkan sejumlah tentara akan membantu penanggulangan Galodo.
Oleh sebab itu, umat Muslimin dan Muslimat yang selama ini “Bakalam-kalam” mengambil wudhuk merasa bersyukur. Inilah yang sengsara membawa nikmat, katanya.
Hal itu tidak hanya dirasakan oleh warga Batusangkar kota budaya. Melainkan juga dirasakan oleh pedagang yang datang ber jualan tiap Kamis ke pasar BatuSangkar tersebut. (Datuok)
Sumber gambar: Media Konsumen.