Batusangkar, Jurnal Minang. Batusangkar International Conference (BIC) Ke-9, Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar akan digelar tahun ini. BIC nantinya akan mengambil tema “Digital Leadership in Islamic Education”.
BIC ini bakal digelar (13-14/11/2024) mendatang, ini menjadi salah satu agenda tahunan akademik (Annual academic meeting) yang dilaksanakan oleh Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
Ini akan menjadi daya tarik para akademisi, peneliti, dosen, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai daerah dan berbagai kampus dan pemerhati pendidikan.
Konferensi ini akan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Delmus Puneri Salim, Ph.D Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar di Auditorium Kampus I.
Direktur Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc didampingi Wakil Direktur Dr. Sirajul Munir, M.Pd. menyebutkan BIC akan menghadirkan Keynote Speaker Dr. Andrinof, A. Chaniago, M.Si dengan narasumber dari negara Arab Saudi, Sudan, Malaysia dan Indonesia.
Lebih lanjut Prof. Marjoni mengatakan, BIC ini akan membahas lebih mendalam tentang “kepemimpinan digital” karena kepemimpinan digital adalah penggunaan aset digital dan teknologi baru yang strategis bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis.
“Dikarenakan pemimpin digital adalah orang yang memandu pendekatan digital ini dalam suatu organisasi”. tegasnya.
Kepemimpinan digital akan menjadi semakin penting, karena Teknologi disruptif terus diciptakan setiap hari, ucar Prof. Marjoni.
“Meningkatnya jumlah pelanggan digital dan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan generatif menciptakan peluang baru hampir setiap hari. Organisasi yang dapat memanfaatkan sepenuhnya tren ini akan tumbuh dan menjadi pemimpin pasar di masa mendatang”
Bagaimana kepemimpinan digital bekerja?
Kepemimpinan digital menonjolkan keinginan dan tindakan untuk secara proaktif menggunakan teknologi guna memberikan nilai bagi suatu organisasi.
Transformasi digital bisa menjadi proses yang sulit bagi sebuah organisasi. Mengganti sistem dan alat lama memiliki biaya finansial dan personel yang nyata. Namun, ini merupakan langkah penting untuk mencapai kepemimpinan digital yang sesungguhnya.
Prof. Marjoni mengatakan, konferensi internasional direncanakan akan diikuti 300 peserta berasal mitra pascasarjana baik dalam negeri maupun luar negeri, akademisi, dosen, mahasiswa, Kepala sekolah dan madrasah, Kepala Kemenag Kabupaten/ kota, pemerhati pendidikan, dan praktisi dari berbagai daerah dan berbagai kampus. (Doni/Red.Jm)