Pekanbaru, Jurnal Minang.com. dr. H. Marjis, Sp.M (K) telah diberi amanah sebagai Ketua Ikatan Keluarga Pandai Sikek (IKAPSI) Provinsi Riau Periode 2023 – 2028 dalam perhelatan perantau masyarakat Nagari Pandai Sikek Provinsi Riau bertempat di Pondok Masakan Khas Melayu, Marpoyan, Pekanbaru pada hari Minggu, tanggal 30 Juli 2023 dalam acara Silaturahmi serta Pengukuhan Kepengurusan IKAPSI 2023-2028.
Dalam perhelatan tersebut turut hadir anak nagari Pandai Sikek yang juga Anggota DPRD Tanah Datar, Dedi Irawan, A.Md bersama sekitar seribuan perantau masyarakat Nagari Pandai Sikek yang berdomisili di Provinsi Riau.
Pada kesempatan tersebut, dr. H. Marjis, Sp.M (K) memberikan sambutan dan sekaligus mencanangkan program Pandai Sikek Emas 2045.
Ada 4 (empat) poin utama dalam sketsa menuju Pandai Sikek Emas (Golden Pandai Sikek) 2045 tersebut, yaitu:
- Golden Generation 2045,
- Golden Economy 2045,
- Golden Pandai Sikek Village 2045, dan
- Pandai Sikek Baldatun Toyyibatun Warobun Gafur (tahap tinggal landas).
Dari 4 poin tersebut akan disusun menjadi blue print Pandai Sikek bersama sama dengan seluruh perantau Nagari Pandai Sikek seluruh Indonesia.
Kedepannya akan dibentuk kepengurusan IKAPSI mulai dari tingkat pusat, provinsi sampai ke tingkat kabupaten kota, sehingga diharapkan kolaborsi dan sinergisitas seluruh perantau akan dapat mengoptimalkan seluruh potensi SDM yang ada.
Karena warga Pandai Sikek sekitar 75%-80% berada di rantau, maka dicoba menjadikan prioritas utama dalam menangani masalah Pendidikan dan Kesehatan melalui wadah IKAPSI ini.
Dicoba mewujudkan minimal 1 (satu) orang sarjana produktif dalam satu Kartu Keluarga (KK) yang nantinya diharapkan akan menjadi pilar ekonomi di keluarga dan juga sebagai pilar nagari Pandai Sikek.
Masalah kesehatan juga menjadi indikator utama dalam menuju Generasi Emas 2045. Untuk itu akan dimulai membuat Klinik Pratama di Nagari Pandai Sikek dengan tujuan memberi kemudahan layanan kesehatan, diharapkan nantinya jika ada masyarakat Pandai Sikek yang kesulitan biaya berobat, maka bisa dibayar dengan membawa hasil pertanian.
Sketsa Pandai Sikek Emas 2045 ini masih prematur, nanti akan disempurnakan dengan seluruh stakeholder Pandai Sikek se Indonesia, sehingga menjadi sebuah blueprint yang menjadi panduan bagi organisasi IKAPSI, bagi Wali Nagari, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, Anggota DPRD, Cadiak Pandai, Pemuda dan lainnya agar satu visi kedepannya.
Dedi Irawan, A.Md dalam paparannya turut menyampaikan bahwa dari perspektif ekonomi, Pandai Sikek kaya dengan potensi alam sebagai daerah pertanian dan perkebunan, memiliki keindahan alam yang terletak diantara Gunung Merapi dan Gunung Singgalang, berjarak hanya sekitar 1 km dari jalan Negara dimana volume kendaraan yang melewati jalan Negara ini mencapai 16 ribu kendaraan setiap harinya. Selain itu juga potensi kaya dengan seni dan budaya, salah satunya ukiran dan songket Pandai Sikek yang sudah sangat dikenal dunia internasional.
“Semua itu merupakan aset yang sangat luar biasa dimiliki Nagari Pandai Sikek ini. Juga tidak kita pungkiri kemajuan pesat 2 kota yang mengapit nagari Pandai Sikek, yaitu kota Padang Panjang dan kota Bukittinggi. Semua potensi potensi itu adalah peluang besar yang harus kita manfaatkan dengan cara menyiapkan nagari Pandai Sikek ini sebagai daerah penyangga kemajuan dua kota madya ini” tutur Dedi Irawan, A.Md.
Lebih lanjut, Dedi Irawan, A.Md menyampaikan bahwa wilayah Pandai Sikek bisa menjadi posisi sebagai “Rest Area” dua kota madya tersebut sambil menikmati keindahan alam dan kuliner serta membeli karya seni ukiran dan songket serta produk UKM lainnya.
dr. H. Marjis, Sp.M (K) juga menyampaikan bahwa sebuah mimpi besar dengan langkah besar tentu perlu sebuah persatuan yang kuat, untuk itu melalui tagline “Basamo Mako Manjadi”, maka tidak ada hal yang tidak mungkin kita lakukan dengan konsep kebersamaan untuk menuju Pandai Sikek Emas 2045. (M.Intania/Red.Jm)