Perilaku Seksual Menyimpang: Faktor, Penyebab dan Dampaknya terhadap Masyarakat

Oleh: Marsha & Citra Istihadhul Ummah, dkk. (Mahasiswa Universitas Andalas)

Dalam aktivitas sosial sehari-hari, manusia senantiasa terikat oleh norma dan ketentuan yang berlaku di masyarakat. Tindakan yang melanggar norma dan ketentuan- ketentuan yang ada disebut sebagai perilaku penyimpangan sosial. Ada berbagai bentuk dari perilaku menyimpang ini salah satunya adalah perilaku seksual menyimpang di kalangan remaja.

Fenomena ini kini menjadi topik yang semakin banyak dibahas dalam berbagai forum, baik di masyarakat, pendidikan, maupun kesehatan. Perilaku seksual yang dimaksud adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial, budaya, atau hukum yang ada.

Di kalangan remaja, ini sering kali terlihat dalam bentuk aktivitas seksual di luar pernikahan atau yang tidak didasari oleh kesiapan fisik dan mental. Fenomena ini penting untuk diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja, serta masa depan mereka.

Fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa kerap kali memberikan efek terhadap psikologis remaja. Remaja yang sedang mengalami fase ini biasanya mengalami perubahan pada emosi mereka dan terkadang kesulitan untuk mengendalikannya.

Perasaan yang menggebu-gebu karena keingintahuan yang besar tersebut dapat menjerumuskan mereka ke dalam perilaku seksual yang menyimpang jika tidak di bimbing dengan baik. Peran keluarga dan masyarakat di sekitar sangat diperlukan dalam hal ini untuk membimbing dan memberikan arahan dengan cara mengedukasi mereka tentang dampak yang akan didapat jika tidak berhati-hati dalam bertindak.

Selain itu, faktor sosial, psikologis, dan ekonomi juga berkontribusi pada meningkatnya risiko perilaku seksual menyimpang di kalangan remaja. Remaja yang mengalami tekanan emosional, ketidakstabilan dalam keluarga, atau pernah mengalami kekerasan seksual cenderung lebih rentan terhadap perilaku berisiko.

Baca Juga :  Musyawarah Nagari Kumango Digelar, Tiga Orang Anggota DPRD Ikut Hadir

Dampak dari perilaku ini tidak bisa dianggap remeh, karena dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS), kehamilan yang tidak diinginkan, serta masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Pencegahan perilaku seksual menyimpang di kalangan remaja memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari melakukan sosialisasi dan edukasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat di sekitar ataupun pemerintah, sampai kepada memperkuat iman juga bisa dijadikan solusi karena dengan memperkuat iman remaja dapat mengendalikan perilaku terhadap lingkungan sekitar.

Kemudian menyibukkan diri dengan kegiatan positif dapat membantu remaja menghindari perilaku yang menyimpang seperti mengembangkan potensi remaja melalui minat dan bakat. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan remaja dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab. (*)