Oleh: ST.Syahril Amga, SH, MH
Siapa yang tidak kenal dengan bendera Jerman (Germany)? Terutama sekali yang hoby menonton sepak bola. Warna Marawa yang seperti bendera Jerman itulah yang berkibar di Luak Nan Tuo. Atas perlakuan itu ada yang berdalil itu “marawa” Minang yang jatuh. Sehubungan dengan itu hampir setiap dinas, institusi, kantor dan lembaga perlu tau dengan susunan warna pada marawa Minangkabau serta menghargai jasa nenek moyang terdahulu.
Pengibaran bendera Jerman itu sampai melalui surat undangan pengucapan sumpah atas Anggota DPRD Tanah Datar. Terlihat jelas dan nyata di belakang bangunan Bagonjong. Terlihat di atas sekali warnanya hitam, yang kedua berwarna merah dan dibawah sekali berwarna kuning.
Susunan warna seperti itu dipastikan warna bendera Jerman. Oleh karena itu, agar tidak salah kaprah, maka di setiap dinas, kantor, lembaga diperlukan ada anak Minang yang tahu warna marawa tersebut sehingga ada perbedaan antara bendera Jerman dengan bendera Minangkabau.
Warna marawa yang dibakukan oleh nenek moyang orang Minangkabau adalah kuning, merah, hitam. Kuning bertolak dari kuning padi, kuning emas dan kuning bintang. Sedangkan warna merah bertolak dari warna darah, dan warna hitam merujuk kepada hitamnya batang ijuk di atas batang enau (aren).
Oleh sebab itu, jawaban terkait susunan warna marawa yang terbalik itu adalah marawa jatuh tidak mencerminkan anak Minang yang baik. Itu adalah jawaban anak Minang yang tidak berpengetahuan. Hargai lah karya nenek moyang kita. Jika tidak mengerti, pelajari dan bertanya kepada yang tau! Jangan asal asalan.