Tanah Datar, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Wali Nagari Tanjuang Barulak Kecamatan Batipuh, Alva Enersi mengatakan, janganlah ragu-ragu dan habiskan waktu berdebat saja. Mari satukan langkah. Era digital butuh gerak cepat. Kita hadapi ancaman dengan strategi, memanfaatkan keunggulan yang dipunyai, di antaranya food (makanan), water (air) dan land (tanah). Bisnis makanan, air, dan tanah sangat prospek di masa depan.
Demikian dikatakan Walinagari Tanjuang Barulak, Kecamatan Batipuah, Alva Enersi, Selasa (14/7) di hadapan peserta Musyawarah Nagari untuk Perencanaan Pembangunan Nagari (Musna Renbang) Tahun 2023, dihadiri semua elemen terkait, sejak dari jajaran pemerintahan nagari, BPRN, KAN, niniak mamak, bundo kanduang, alim ulama, cadiak pandai, dan unsur generasi muda.
Dari jajaran Pemkab Tanah Datar hadir Anggota DPRD Dedi Irawan, Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Perizinan Satu Pintu, dan Tenaga Kerja, Elvi Sandri, Sumsum Horda mewakili Dinas Sosial, Wilda Anas (Dinas Koperindag), Dinas Dikbud, Dinas Perkim, Camat Khairunnas, dan Koordinator Tim Pendamping III Nerti.
Wali Nagari Alva Enersi menyebut, kendati beberapa permasalahan muncul di lapangan, namun berkat kerjasama semua lembaga unsur, masalah itu dapat diselesaikan dengan baik. Kendati begitu, ada juga hal yang membutuhkan solusi dan dukungan dari pemerintah daerah, misalnya soal adanya sekolah yang bertahun-tahun tidak punya kepala sekolah. Selebihnya, kata dia, masalahnya hanya bersifat rutinitas saja.
“Pokoknya, mari kita tingkatkan terus kerjasama, sehingga program yang dirumuskan dapat berjalan. Janganlah mencari-cari kesalahan dan banyak alasan. Kalau ragu, sebaiknya mundur saja. Perkuat karakter untuk kemajuan nagari,” sebutnya.
Ketua Badan Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN) Dirza Edwin menegaskan, lantaran musyawarah nagari terlebih dahulu sudah diawali dengan musyawarah tingkat jorong, maka kegiatan kali ini diharap dapat berjalan lebih baik. Skala prioritas kita, tuturnya, kebutuhan masyarakat, bukan keinginan.
“Kita bertindak atas nama nagari, sesuai skala prioritas kebutuhan masyarakat, termasuk pembinaan generasi muda, pemberdayaan, dan keseimbangan antara pembangunan fisik dan nonfisik. Mari kita cerdaskan anak nagari,” katanya.
Ketua Tim III Pendamping Musna dari Pemkab Tanah Datar Nerti menjelaskan, musna berwenang merumuskan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Nagari 2023, yakni hal yang dibutuhkan nagari, bukan yang diinginkan. Peraturan Nagari (Pernag) tentang kewenangan nagari jadi acuan membuat kegiatan, acuan lainnya RPJM Nagari, RPJMD Tanah Datar,” jelasnya.
Tahun 2023, katanya, merupakan tahun akhir dari pelaksanaan RPJM Nagari yang masanya enam tahun, maka musnag kali ini diharap bisa me-review apakah ada yang belum terealisasi menjelang berakhirnya masa jabatan walinagari.
“Inventarisasi aset nagari, penegasan batas nagari, pilwana serentak, antisipasi bencana alam, keadaan darurat dan mendesak, bisa dialokasikan dari dana nagari. Program pembangunan lainnya perlu dipikirkan juga, misalnya yang akan didukung dengan dana pokir anggota DPRD, APBD kabupaten, provinsi, dan sumber-sumber lainnya.
Anggota DPRD Dedi Irawan dalam sambutannya mengatakan, musnag memang dimaksudkan untuk percepatan pembangunan di semua sektor, harus ada konsep besar meningkatkan nilai guna berdasarkan kearifan lokal, seperti pertanian UMKM, dan pariwisata. Potensi nagari tentu masyarakat yang banyak tahu, makanya perlu diusulkan melalui wadah musna.
“Mari kita persamakan. jangan meremehkan generasi muda yang sudah disekolahkan tinggi-tinggi. Manfaatkanlah mereka untuk kemajuan nagari, ujarnya. (KD/Red JM)