Batusangkar, Jurnal Minang. Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH berduka atas musibah banjir lahar dingin gunung Marapi yang mengakibatkan 16 orang meninggal dan masih ada dalam pencarian .
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH ketika usai meninjau bencana, Minggu, 12/5/24 di Limo Kaum.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memutuskan mulai Sabtu 12 Mei 2024 tanggap darurat dengan jangka waktu 14 hari kedepan. Terkait korban jiwa, yang sudah ditemukan ada 16 orang dan yang sedang kita lakukan pencarian ada sekitar 27 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menjelaskan bahwa saat ini tim sudah bergerak cepat dengan mencari orang yang hilang serta mendata seluruh korban yang ada termasuk jalan yang terkena lumpur agar akses berjalan normal kembali.
“Target Pemda Tanah Datar adalah mencari orang yang hilang dan menyelamatkan rumah masyarakat kami yang tergenang lumpur, dan jalan-jalan yang tertimbun lumpur agar bagaimana bisa membuka akses ke Batusangkar.
Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian mengatakan, Pemda juga menyediakan beberapa posko tanggap darurat bencana galodo dan banjir bandang di lokasi kejadian agar mudah mengakses, pertama di kecamatan Rambatan yaitu di jorong Panti, lalu ada di Nagari Parambahan Kecamatan Limakaum, juga ada di X Koto serta di Sungai Jambu dan Posko induk di Indojolito.
Musibah banjir bandang lahar dingin gunung Marapi yang parah ada di Kecamatan X Koto, Kecamatan Limakaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Sungai Tarab, Kecamatan Pariangan dan Kecamatan Batipuh.
Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau daerah yang rawan longsor agar dapat meningkatkan kewaspadaan, mari bersama-sama kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Tanah Datar dijauhkan dari bencana,” kata Richi Aprian, SH,MH. (Kasdi RayRed.Jm)