Mengenal Beberapa Kuliner Tradisional Minangkabau di Nagari Pariangan

Reportase Budaya: Irwan Malin Basa

Selain memiliki keindahan living heritage nagari Pariangan juga memiliki beragam kuliner tradisional yang cukup unik. Kuliner tersebut ada yang berupa makanan dan minuman. Tetapi yang lebih dominan adalah makanan.

Menurut survey lapangan yang dilakukan oleh Irwan Malin Basa dkk pada th 2019 bahwa masih ada beberapa tetua di Pariangan yang mengetahui dan mampu membuat kuliner tradisional yang langka tersebut. Bahannya dari tumbuhan yang ada di sekitar masyarakat Pariangan.

Masing masing kuliner tradisional tersebut memiliki bentuk dan khasiat yan berbeda pula. Dan ada juga beberapa kuliner tradisional yang dikhususkan untuk momen atau acara tertentu seperti perkawinan, kematian, turun mandi anak yang baru lahir, dsb.

Berikut beberapa nama kuliner kuliner tradisional beserta pernak perniknya.

1. Situai; Bubur bercampur ketan atau silamak. Sering disajikan ketika kerja di sawah.

2. Timaba: terbuat dari putik nangka, palam, cabe dan garam. Dibuat untuk penambah nafsu makan. Sering dibuatkan untuk orang yang baru sehat dari penyakit nya. Diyakini juga bisa penambah darah bagi ibu ibu sehabis persalinan.

3. Galu galu: terbuat dari buah padi yang masih muda. Dirandang tanpa minyak (dioseng) kemudian ditumbuk. Tahan dalam perut.

4. Limbadua; bubur ketan hitam yang dicampur dengan ubi jalar yang diiris kecil kecil. Biasanya disajikan ketika panen padi di sawah.

5. Sarabai bakarambia; surabi yang tak berkuah dan dimakan dengan kelapa yang diparut. Biasanya disajikan ketika batagak batu di kuburan setelah 14 hari kematian.

6. Lado Tanak; gulai yang dikeringkan yang berisi kacang, jengkol, ikan teri dan bersantan serta bumbu gulai. Sering disajikan ketika acara pesta perkawinan maupun acara adat lainnya.

Baca Juga :  Wamen Ketenagakerjaan Hadiri Festival Jelajah Alam Pagaruyung

7. Sagun; beras ditumbuk halus dan dirandang. Kemudian dicampur saka atau gula tebu. Hanya disajikan ketika acara mendoa kematian pada hari kedua dan ketiga.

Setidaknya sudah teridentifikasi 42 jenis kuliner tradisional khas Pariangan…..(bersambung)

Print Friendly, PDF & Email