Opini oleh: Ahmad Rizal Caniago (Akademisi dan Peneliti)
Beberapa hari menjelang pendaftaran Bakal Calon kepala daerah ke KPU (tgl 27-29 Agustus 2024 nanti), suhu politik di Tanah Datar mulai meningkat. Perang opini dan perang gambar antar pendukung calon di berbagai media mulai panas. Tapi, siapa balon bupati dan wakil bupati yang benar benar serius?
Sampai tulisan ini ditulis, baru dua pasang bakal calon bupati/wakil Bupati Tanah Datar yang mendapat rekomendasi partai politik yaitu Eka Putra – Ahmad Fadly (Demokrat, Gerindra, PKS dan Hanura). Kemudian pasangan Richi Aprian – Donny Karsont (Nasdem, Golkar dan kabarnya juga PAN). Calon lain belum ada kecuali hanya “gertak sambal” saja atau icak icak kasato sajo.
Padahal masih ada partai yang tersisa alias belum dipinang bakal calon seperti PKB, PPP, Umat dan PDIP. Jika dijumlahkan kursinya (9 kursi) cukup untuk mendukung satu Paslon lagi karena untuk Pilkada Tanah Datar cukup dengan dukungan 7 kursi saja. Akankah partai yang belum dipinang itu ikut mengusung dua Paslon yang ada? Atau hanya menjadi pendukung alias pengembira? Atau mungkin saja diborong oleh salah satu Paslon? Wallahu alam.
Kini, jika terjadi Head to Head antara Eka Putra – Ahmad Fadly dan Richi Aprian – Donny Karsont, siapa yang akan unggul? Ini menjadi analisis yang hangat dari berbagai pengamat, politisi bahkan konsultan dan lembaga survey akhir akhir ini.
Kalau kita objektif, kedua pasangan ini tentu memiliki kelebihan masing masing. Eka Putra adalah bupati incumbent dan cukup banyak berprestasi meskipun ada juga yang tidak menyukai sosok Eka Putra. Wakilnya yang diharapkan mampu menambah elektabilitas pasangan ini belum terlihat “makan tangan” nya karena Ahmad Fadly tidak begitu dikenal di kancah politik Tanah Datar. Tapi popularitas dan elektabilitas masih bisa dipacu karena masih ada waktu tiga bulan lagi.
Paslon Richi Aprian – Donny Karsont juga memiliki kelebihan masing masing. Richi Aprian juga Wabup incumbent, ketua partai dan cukup dikenal di Tanah Datar. Sedangkan Donny Karsont juga mulai muncul di kancah politik namun sosialisasinya yang masif ketika pileg kemaren cukup membuat nama Donny Karsont familiar di masyarakat Tanah Datar.
Berdasarkan perolehan suara partai pendukung di pileg kemaren, kedua nya berimbang. Secara geopolitik, kedua pasangan ini juga merata. Lantas, apa faktur penentu kemenangan?
Pertama, tim yang solid. Komposisi dan eksistensi tim sukses dalam pilkada sangat menentukan. Jika tim berkhianat, maka pasangan calon akan tewas. Jika solid, tentu pasangan yang didukungnya akan menyala.
Kedua, strategi. Untuk meraih simpati dan suara masyarakat dibutuhkan strategi yang jitu. Tim sukses harus tau selera masyarakat, apa yang disukai dan dicurahkan masyarakat. Harus bottom up, bukan top down.
Ketiga, penguasaan media. Fungsi media sangatlah vital sebagai penyampai informasi. Media modern bekerja sangat cepat. Berita, opini, pariwara, pesan politik bisa disampaikan kepada masyarakat dalam hitungan detik. Siapa yang menguasai dan memanfaatkan media secara tepat, tentu akan beruntung. Masyarakat bisa di-brain washing setiap saat.
Keempat, logistik. Ini juga sangat penting karena masyarakat memang butuh logistik. Kesulitan ekonomi membuat masyarakat butuh uluran tangan calon. Logistik tidak mesti uang, tetapi bisa dalam berbentuk barang dan bantuan lain lain.
Jadi jika benar benar head to head, siapa yang akan unggul? Tentu terlalu dini untuk dijawab. Sebab masih ada waktu beberapa hari lagi menjelang pendaftaran tgl 27 Agustus nanti. Kita tunggu. (*)