Banyuwangi, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Setelah mempelajari sistem pengelolaan desa wisata Kaki Langit yang berada di desa Mangunan, Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hari ini Kamis (26/5) Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi Ketua DPRD Tanah Datar H. Roni Mulyadi Dt. Bungsu, Wakil ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra dan Saidani, Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Sekda Iqbal Ramadi Payana Kadis Parpora, Hendri Agung Indrianto Asisten II Abdul Hakim, Kadis Kominfo,Yusrizal Kadis PUPR, Thamrin,Kadis PMDPPKB Novendril dan rombongan lainnya datangi kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
Kali ini tujuan Bupati Eka Putra bersama rombongan adalah desa wisata Taman Sari yang terletak di kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
Seperti halnya di desa wisata Kaki Langit, kali ini Bupati bersama rombongan juga ingin mempelajari lebih jauh bagaimana konsep pengelolaan sebuah desa wisata, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi terhadap objek wisata desa Taman Sari yang terletak di kecamatan Licin hingga mampu meraih penghargaan desa wisata terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Bupati Tanah Datar Eka Putra bersama rombongan tiba di kabupaten Banyuwangi disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Kamis (26/5) di pendopo rumah dinas Bupati Banyuwangi.
Tampak hadir mendampingi Bupati Banyuwangi dalam penyambutan Asisten Pemerintahan Arif Setiawan, Kadis Kominfo Budi Santoso, Kadis Budpar M. Yanwar Bramudia, Kadinsos Henik Setiorini.
Bupati Tanah Datar Eka Putra di kesempatan itu menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan untuk menggali ilmu tentang desa wisata.
“Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun kami dianugerahi dengan keindahan alam yang sangat luar biasa, tinggal bagaimana mana kami mengelolanya saja sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri. Inilah maksudnya kunjungan kami kesini, ingin mendapatkan ilmu dari sini yang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun ini masuk dalam tiga besar,” ungkap Eka Putra.
Eka Putra juga berharap dalam kunjungan kali ini tidak hanya mendapatkan ilmu tentang pengelolaan desa wisata, namun juga UMKM yang merupakan paket dalam sebuah objek wisata di satu daerah.
“Kami memiliki program satu nagari satu event yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dalam satu nagari untuk menggelar sebuah event diwilayahnya, untuk itu kami juga ingin bersinergi dengan Pemkab Banyuwangi supaya kami juga bisa belajar bagaimana cara untuk mengajak masyarakat ikut berpartisipasi membangun sebuah wisata,” tambah Eka Putra.
Sementara menanggapi apa yang telah disampaikan oleh Bupati Tanah Datar, Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan setiap daerah itu memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing, tinggal bagaimana caranya mengelola dan memunculkan potensi yang dimiliki.
“Itulah yang sedang kami lakukan, kami bisa dibilang baru memulainya. Bagi kami membangun sebuah desa wisata bukan hanya bagaimana pariwisatanya tumbuh, tetapi yang lebih penting bagaimana sumber daya manusianya tumbuh. Karena kalau membangun wisata, membangun prasarananya itu mudah, kalau anggarannya cukup kita pasti bisa membangun. Tapi kalau SDM nya tidak siap, maka infrastruktur yang sudah kita bangun pasti tidak akan berguna dan tidak menghasilkan sebuah manfaat,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Hj. Ipuk Fiestiandani saat ini Pemkab Banyuwangi sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong transformasi sosial, dan transformasi budaya sehingga ekonomi di desa itu berkembang dengan konsep desa wisata yang berbasis sumber daya manusia.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menerapkan konsep bahwa setiap desa merupakan desa wisata dan kreatif, karena di kabupaten Banyuwangi ini setiap desa memiliki potensi yang berbeda. (KD/Red.Jm)