302 Orang Siswa Menulis Al-Qur’an Tulisan Tangan pada Acara Islamic Art Festival di Pagaruyung

Tanah Datar, Jurnal Minang.com. Sebanyak 302 pelajar dari berbagai tingkatan di Kabupaten Tanah Datar, berhasil menulis Al-Qur’an dengan tangan. Satu orang anak menulis satu lembar Al-Qur’an, jika digabungkan secara keseluruhan, maka terciptalah 30 Jus Al-Qur’an.

Hal itu dilakukan dalam rangkaian Pagaruyung Islamic Art Festival yang merupakan event religi terbesar di Sumatera Barat yang dilaksanakan di halaman Istano Basa Pagaruyung pada 5-7 Mei 2023 lalu.

Ketua Komisioner Al Qur’an Tulisan Tangan Tanah Datar Elvi Zendri saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, lomba menulis Al-Qur’an dengan tangan tersebut diikuti pelajar dari berbagi tingkatan di Kabupaten Tanah Datar, terdiri dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Rumah Tahfiz, hingga Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPS), dan lainnya.

Salah satu tujuan lomba menulis Al-Qur’an tersebut adalah untuk membangun semangat literasi bagi anak. Dia menargetkan, kedepannya pada rumah-rumah Tahfiz yang ada di Kabupaten Tanah Datar setiap anak bisa menulis Al Qur’an sampai 30 jus.

“Selain itu, bagi anak dalam menulis ayat Al Qur’an juga mengunci atau menguatkan hafalan mereka dan juga memudahkan menghafal ayat-ayat yang belum dia hafal,” jelas dia.

Dia juga menyampaikan, kedepannya Al Qur’an yang ditulis tangan tersebut akan dipajang di museum Al Qur’an di Tanah Datar sekaligus mencoba membantu Pemkab Tanah Datar membuka destinasi wisata religi dan edukasi.

“Kedepannya acara ini akan kita laksanakan setiap tahunnya. Tentunya juga membantu dan mendukung destinasi wisata religi dan edukasi di Tanah Datar,” kata dia.

Ketua Islamic Center Tanah Datar, Tarmizi, mengatakan terkait dengan museum Al Qur’an di Kabupaten Tanah Datar sudah dibicarakan dan mendapat dukungan dari Bupati Tanah Datar. Direncanakan museum tersebut akan di tempatkan di bagian kiri dari Islamic Center.

Baca Juga :  Status Gunung Marapi Naik dari Level Waspada Menjadi Level Siaga

“Museum itu terdiri dari dua lantai, lantai pertama bisa tempat dipajangnya Al-Qur’an yang ditulis tangan, dan untuk lantai atas bisa mengenai sejarah Al-Qur’an dan penulisan Al-Qur’an,” kata dia.

Jika nantinya ada museum AlQur’an di Tanah Datar juga perlu adanya tambahan beberapa kamar untuk Islamic Center.

“Karena kami yakin jika orang sudah banyak yang tahu ada museum Al Qur’an akan ada banyak yang menginap di Islamic Center. Kamar yang tersedia saat ini nginap ada 100 orang di asrama, untuk di VIP perlu lagi penambahan sehingga jika ada guru-guru yang mendampingi anak-anak nya bisa juga menginap disini,” kata dia. (Kasdi Ray/Red.Jm)