Batusangkar, Jurnal Minang. Tim kecil dari Polres Tanah Datar gerak cepat menindaklanjuti pengaduan masyarakat (Dumas) dengan turun langsung melakukan inspeksi lapangan ke RSUD Ali Hanafiah Batusangkar pada Kamis, 08 Mei 2025.
Direktur RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah, Batusangkar, dr. Nurman Eka Putra membenarkan bahwa kunjungan tim kecil Polres Tanah Datar tersebut terkait dengan pengaduan masyarakat tentang pembangunan ruang Cytotoxic dan ruang CT-SCAN di RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah.
Awak media Jurnal Minang melihat inspeksi Tim Polres tersebut ke ruang Cytotoxic yang telah selesai dibangun dari dana DAK tahun 2024 dengan nilai kontrak Rp. 1.210.799.166,37 (sekitar 1,2 milyar rupiah) namun belum dapat dioperasikan sebagaimana mestinya karena belum datang dan belum dipasang peralatan pendukungnya.
Terlihat Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) Polres Tanah Datar, Ipda Muhammad Arda S.H. bersama 3 (tiga) orang petugas Polres Tanah Datar memasuki ruang Cytotoxic sambil mendengar keterangan dari staff RSUD yang menemani inspeksi tersebut.
Disampaikan oleh dr. Nurman Eka Putra bahwa alat yang ditunggu kedatangannya untuk ruang Cytotoxic adalah Cytotoxic Drug Cabinet, sedangkan alat yang ditunggu untuk ruang CT-SCAN adalah CT-SCAN 64 slices.
Menurut dr. Nurman Eka Putra bahwa estimasi kedatangan alat alat tersebut ke RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah Batusangkar diperkirakan sampai pada triwulan III Tahun 2025.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Direktur RSUD tersebut bahwa alat alat tersebut bukan merupakan bagian dari nilai kontrak gedung, tapi alat tersebut merupakan hibah alat kesehatan (alkes) dari Kementerian Kesehatan yang bersumber dari Dana Program SIHREN (Strengthening Indonesia’s Healthcare Refferal Network). Sedangkan untuk pembangunan kedua ruang tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024.
Beberapa orang yang ditemui awak media menyampaikan apresiasi atas inspeksi tim kecil Polres Tanah Datar ini dengan harapan agar fasilitas kesehatan tersebut dapat segera dimanfaatkan mengingat azas manfaat yang molor dan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang semakin layak serta mengharapkan APH juga dapat mengungkap penyebab terkendalanya pengoperasian kedua ruang tersebut. (M.Intania/Red.Jm)
