Opini oleh: Ahmad Rizal Caniago (peneliti dan akademisi)
Semenjak dua minggu belakangan ini suhu politik di Tanah Datar mulai memanas. Pembicaraan di tingkat elit politik, media sosial, termasuk di warung kopi juga dominan tentang politik; siapa yang akan ikut berlaga di Pilkada Tanah Datar pada bulan November 2024 nanti. Masyarakat mulai mengira ngira siapa berpasangan dengan siapa? Partai apa mendukung siapa dan berkoalisi dengan partai apa? Belum ada satupun yang pasti!
Jadwal pendaftaran ke KPUD direncanakan tgl 27 s/d 29 Agustus mendatang. Sekitar satu setengah bulan bulan lagi. Berbagai persoalan muncul. Misalnya, Seorang calon direkomendasikan oleh partai A, tapi wakilnya belum ada. Si B sudah sepakat berpasangan dengan si C, tapi partai belum ada. Ada yang jalan sendiri sendiri saja. Wakil belum ada, partai pun belum ada.
Salah satu nama yang muncul ke permukaan untuk menjadi bakal calon bupati Tanah Datar adalah H.Suherman. Dia adalah seorang pengusaha dan politisi asal Nagari Parambahan, Kec. Limakaum. Sudah dua kali mencoba peruntungan di pileg yaitu maju menjadi anggota DPR RI pada tahun 2019 dan 2024. Tapi ia belum beruntung namun perolehan suaranya meningkat sangat tajam.
Mungkin Suherman ditakdirkan menjadi bupati Tanah Datar, bukan menjadi anggota DPR RI. Sangat mungkin! Dulu, Eka Putra juga gagal menjadi anggota DPR RI pada tahun 2019, tapi sukses menjadi bupati th 2020. Dulu, M.Sadiq Pasadigoe sukses jadi bupati dua periode, tapi gagal menjadi calon gubernur/Wakil gubernur. Kini sukses terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 (menunggu pelantikan).
Mengapa Suherman? Logikanya sederhana saja. Beliau memiliki mental fighter atau petarung. Ia memiliki kemandirian finansial dan juga kemerdekaan politik. Buktinya? Dulu ia di PKB, kini di Nasdem. Dulu hidup sederhana, mungkin kini lebih dari itu. Ia memiliki skill komunikasi yang meyakinkan sehingga bisa melobi kesana kemari. Tinggal lagi membuat tim dan strategi yang terukur.
Kini, masyarakat Tanah Datar cukup banyak yang menaruh harapan untuk Suherman. Oleh karena itu, Seriuslah dan bersegera lah. Pastikan wakil Anda serta partai pendukung Anda. Tak perlu Anda terlalu banyak Gimik. Para pesaing sepertinya cukup gamang dengan kehadiran Suherman yang bertekad maju menjadi calon bupati Tanah Datar. “Bungkus” lah yang patut “dibungkus!”
Tagline yang sudah meluncur tentang Suherman juga sangat menarik bagi publik. Awak Lo Lai. Ini sebuah tagline yang jelas, tegas, dan tidak multi tafsir. Tagline ini sudah menggema kemana mana. Dalam memory masyarakat, jika mendengar atau membaca Awak Lo Lai, mereka ingat Suherman. Artinya, pesan sudah sampai dengan baik.
Bisakah Suherman mengalahkan incumbent? Bisa saja. Incumbent yang kabarnya juga akan maju masing masing (Bupati dan wakil Bupati) sama sama maju menjadi calon bupati, ini adalah sebuah peluang bagus untuk Suherman. Posisi elektabilitas politik Eka dan Richi juga tidak sebagus yang digembar gemborkan media dan lembaga survey.
Salah satu karakter pemilih masyarakat Tanah Datar adalah cenderung mencoba yang baru. Hampir sama dengan urusan selera. Apapun usaha yang dibuat di Tanah Datar, awal awalnya ramai, tapi setelah itu menghilang alias bangkrut. Muncul lagi yang baru, dicoba lagi oleh masyarakat.
Kini, Suherman tinggal lagi membentuk tim yang solid dan strategi yang terukur. Siapkan mental dan kapital jika strategi itu diharapkan berjalan dengan baik oleh orang yang baik pula. Kalau sudah mulai, jangan pernah berhenti.
“tapuak dado, tanyo salero. Awak Lo Lai.“
Kesimpulan tulisan ini adalah bahwa Suherman memiliki peluang cukup besar untuk sukses di Pilkada Tanah Datar. Sudah banyak masyarakat di sudut sudut kampung yang pernah memilihmu di pileg dulu merindukan kehadiranmu maju di Pilkada Tanah Datar agar mereka dapat memilih Suherman lagi di pilkada nanti. (*)