Rektor UIN Batusangkar Apresiasi Gerakan LSF RI tentang Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri

Batusangkar, Jurnal Minang. Dihadiri lebih 2000 siswa se-Sumatera Barat serta Mahasiswa UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) sukses selenggarakan Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Delmus Puneri Salim, Ph.D. katakan, ini adalah perhatian besar dari LSF, tentang memajukan budaya menonton sesuai usia, Gerakan ini bisa menekan pentingnya memilah tontonan berdasarkan klasifikasi usia untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari film yang tidak sesuai.

“semoga ini mampu membawa dampak yang baik bagi masyarakat untuk bisa melakukan sensor mandiri dari tontonan yang sekarang gampang sekali didapatkan di era digital.” tambahnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, kita mampu menjadi contoh dan agen yang memilih dan memilah tontonan sesuai usia. Sehingga setiap karya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan di layar kaca saja, tetapi juga mampu menyiratkan pesan dan dampak yang baik bagi kita.“ tutup Prof Delmus.

Ketua LSF RI Dr. Naswardi, MM., ME. yang juga alumni dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar, ini adalah bentuk dari kerjasama Lembaga Sensor Film Republik Indonesia Dengan UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

“Sebagai alumni dan putra kabupaten Tanah Datar, ia mengapresiasi dan bangga dengan antusias kehadiran peserta yang sangat tinggi, ini adalah memperkuat literasi masyarakat terkait perfilman.”

Lebih lanjut ia mengatakan, sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya LSF, untuk kesadaran masyarkat dalam menilai tontonan, karena perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, film tidak hanya ditonton melalui bioskop atau televisi, tetapi juga dapat diakses melalui internet, platform digital, dan media sosial.

Hal ini membuat akses masyarakat terhadap film menjadi lebih mudah tanpa batasan tempat dan berpotensi memberikan dampak negatif, terutama bila film yang ditonton tidak sesuai dengan klasifikasi usia penontonnya,“ sambung Naswardi.

Baca Juga :  Rakernas SMSI, Penguatan Media Siber untuk Keberlanjutan Demokrasi

LSF telah mencanangkan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri sejak tahun 2021. Gerakan ini menekankan pentingnya memilah tontonan berdasarkan klasifikasi usia untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari film yang tidak sesuai.

Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri ini juga dihadiri oleh Content Creator asal sumbar, Uda Rio, Sutradara “Pantaskah Aku Berhijab” Hadrah Daeng Ratu, Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat Jasman dan tim LSF RI. (Doni/Red.Jm)