Rekomendasi Objek Wisata Ekonomis: Meer Von Kandi Heritage

Sawahlunto, Jurnal Minang.com. Hasil wawancara eksklusif jurnalis Jurnal Minang dengan Direktur Meer Von Kandi Heritage, I Made, pada Rabu, 2 Juli 2023, membahas tentang objek wisata yang terletak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar). I Made menjelaskan secara detail bagaimana objek wisata tersebut terbentuk, termasuk peresmiannya pada tanggal 1 Desember tahun 2021, yang dilakukan bertepatan saat perayaan ulang tahun kota Sawahlunto “Diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Bapak Audi Joinaldy (Wagub). Jadi, konsep Meer Von Kandi lebih fokus pada pariwisata keluarga terintegrasi,” ucap I Made.

Selanjutnya, Direktur juga memaparkan fasilitas penunjang yang tersedia di objek wisata tersebut. “Di dalam kawasan, kami menyediakan beberapa fasilitas penunjang untuk wisata keluarga, seperti pendopo, Waterboom, waterpark dan live musik. Untuk kuliner, tersedia coffee shop dan beberapa kantin,” kata I Made.

I Made juga mengungkapkan luas area objek wisata tersebut. “Saat ini, kami sudah membangun sekitar 2 hektar dari total 8 hektar lahan yang dimiliki. Dari 8 hektar itu, sekitar 10 hektar merupakan danau. Jadi, jika digabungkan luas area tersebut, antara air dan daratan, sekitar 20 hektar,” ungkap I Made.

Dalam sesi wawancara, I Made juga menyebutkan tentang pengembangan yang tengah dilakukan di lokasi objek wisata saat ini. “Saat ini, kami sedang menambah spot selfie, cafe, tempat ibadah, dan fasilitas umum seperti toilet. Selain itu, kami juga sedang merencanakan pembangunan camping ground, jika tidak ada perubahan,” tuturnya.

Awak Jurnal Minang bersama Direktur Kandi

Diteruskan I Made kepada jurnalis mengenai biaya masuk kawasan objek wisata tersebut. “Untuk saat ini, tiket masuknya adalah Rp 10.000, berlaku one way. Artinya, anak usia 0 hingga 2 tahun gratis, sementara untuk usia di atas 2 tahun dikenakan biaya Rp 10.000. Kami tidak menyediakan paket tiket, namun terdapat fasilitas seperti pendopo dan rumah dermaga yang dapat disesuaikan dengan jumlah pengunjung. Biaya untuk fasilitas tersebut terpisah dari tiket masuk dan disesuaikan dengan jumlah pengunjung yang ingin menggunakan aula. Harga untuk reservasi tempat dimulai dari Rp 750.000,” urai I Made.

Baca Juga :  Rumah Akar Alam Dielta di Pulau Ismed Tanah Datar

Terus berbicara tentang biaya tiket masuk, I Made juga menjelaskan bahwa tiket untuk menikmati wahana-wahana yang disediakan harus dibeli terpisah. “Konsepnya adalah tiket terpisah antara tiket masuk dan wahana. Jadi, jika pengunjung datang hanya ingin menikmati danau konservasi dan taman bumi ombilin, cukup membayar Rp 10.000 saja. Namun, jika ingin menaiki wahana-wahana seperti di Waterboom dengan harga Rp 15.000, Istana Balon Rp 10.000, mobilan aki Rp 20.000 per 30 menit, atau kereta wisata saat acara weekend seharga Rp 5000 per orang, maka akan ada loket khusus untuk pembelian tiket wahana tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, di Meer Von Kandi, I Made juga menyampaikan bahwa setiap weekend (Sabtu-Minggu) ada pertunjukan live musik. “Kami menyajikan live musik pada Sabtu dan Minggu. Untuk menyanyi, cukup dengan membayar saweran, dan jika seseorang menginginkan privasi, kami juga bisa menyediakannya. Selain itu, ada pilihan untuk memesan dengan penyanyi dan organisnya,” jelasnya.

Terkait kunjungan wisatawan yang dominan ke Meer Von, baik domestik maupun mancanegara, I Made memberikan penjelasan. “Untuk Sumatera Barat, kami memiliki pengunjung yang berasal dari berbagai wilayah, tetapi pembagian kunjungan cenderung didominasi oleh provinsi tetangga seperti Sumbar, Riau, dan Jambi. Sumbar sendiri termasuk yang cukup dominan. Namun, dalam catatan kami, kami juga menerima turis asing, dengan jumlah sekitar 10 orang, termasuk dari Australia, Jepang, dan Belanda,” terangnya.

I Made juga menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Meer Von Kandi sejak pertama kali dibuka hingga saat ini sudah mencapai ratusan ribu. “Sejak diresmikan, kami telah menerima kunjungan dari hampir 100 ribu wisatawan selama hampir 2 tahun beroperasi. Jumlah tersebut bahkan telah mencapai angka 90.000an dan melebihi angka 100.000an. Jika dihitung secara mingguan, pada hari-hari biasa, rata-rata pengunjung mencapai 1000 hingga 1500 orang per minggu. Namun, ada juga hari-hari di mana kunjungan sangat minim bahkan hampir tidak ada, kecuali saat Sabtu, Minggu, dan libur nasional,” sebutnya.

Baca Juga :  Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Lepas Kontingen Racana untuk Kegiatan PWN-PTK ke XVI

I Made juga menginformasikan bahwa objek Wisata Meer Von Kandi buka setiap hari. “Pada hari kerja (weekday), kami buka dari jam 08.30 sampai 17.30, sementara pada akhir pekan (weekend) atau hari libur, kami buka dari jam 08.00 hingga jam 06.00 sore,” tuturnya.

Kepada jurnalis I Made, sampaikanlah hal yang perlu diketahui banyak orang, terutama wisatawan yang berkunjung ke Meer Von Kandi. “Kami berani mengatakan bahwa mungkin kami satu-satunya tempat wisata dengan fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan standar CSA di dunia pariwisata. Kami memiliki sertifikasi CSA dalam pariwisata dengan harga yang ekonomis. Sebelum melakukan pembangunan, kami telah melakukan survei di beberapa lokasi, seperti di Mifan atau Bukit Cinangkiak. Jadi, kami jamin harga yang ekonomis tetapi fasilitasnya tidak mengecewakan pengunjung,” tegasnya.

I Made juga mengungkapkan wahana yang paling favorit di Meer Von. “Secara keseluruhan, setiap view dan sudut di Meer Von memiliki daya tariknya sendiri, namun salah satu yang menjadi favorit, terutama bagi anak-anak, adalah Waterboom. Hanya dengan Rp 15.000, pengunjung sudah bisa menikmati wahana tersebut. Dalam hal ini, kami memberikan harga yang lebih ekonomis dibandingkan tempat lain, seperti di Mifan yang mencapai Rp 50.000, jika tidak salah. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang dari Padang Panjang,” ungkapnya.

Dengan luas area yang cukup besar, I Made menyebutkan jumlah pekerja dan jenisnya. “Kami memiliki dua tipe pekerja, yang pertama adalah pekerja tetap dan yang kedua adalah pekerja paruh waktu. Jumlah pekerja tetap adalah 15 orang, namun saat liburan atau puncak kunjungan, kami bisa mempekerjakan hingga 35 orang, terutama ketika jumlah pengunjung hampir mencapai 13 ribu per hari, khususnya pada hari libur besar. Kami mengutamakan rekrutmen dari warga lokal, khususnya mahasiswa UNP, untuk membantu mereka mendapatkan pengalaman dan penghasilan tambahan selama liburan,” ucapnya.

Baca Juga :  BLK Batusangkar Segera Miliki Kejuruan Alsintan, Wamen Ketenagakerjaan Mendukung Sekali

I Made juga menjelaskan bahwa Meer Von Kandi adalah objek wisata ekonomis di Sawahlunto yang dimiliki secara pribadi (swasta) dan memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah daerah. “Meer Von Kandi merupakan milik pribadi/swasta. Sebagai perusahaan swasta, kami memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah, mulai dari investasi hingga penjajakan, dan semuanya berjalan lancar. Dengan adanya dukungan dari instruksi Pak Jokowi, investasi ini berjalan lebih cepat,” katanya.

Selanjutnya, Direktur Meer Von Kandi menyampaikan bahwa pihaknya akan berusaha membangun camping ground dalam waktu dekat. “Kami berencana untuk segera mengembangkan camping ground atau campervan karena tren penginapan saat ini mengarah pada pengalaman yang menyatu dengan alam. Beberapa waktu lalu, kami melihat pengunjung dari Riau yang melakukan camping di Meer Von menggunakan campervan. Saat ini, rencana tersebut sudah dalam tahap mapping dan tinggal dieksekusi. Camping ground akan menempati lahan seluas 1 hektar yang akan ditumbuhi rumput, sehingga pengunjung bisa berkemah di atas rumput dengan tenda. Untuk saat ini, kami mengajak pengunjung untuk membawa sendiri peralatan camping, karena biaya sewa belum termasuk dalam paket. Kami akan menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pasar,” tukasnya.

Untuk biaya parkir kendaraan pengunjung ke Meer Von Kandi, telah diatur sebagai berikut: selama liburan Lebaran selama 7 hari, biaya parkir motor sebesar Rp 2000, biaya parkir roda empat sebesar lima ribu rupiah, dan bus parkir gratis karena merupakan mitra dari Meer Von Kandi,” jelasnya.

Terakhir, I Made menyampaikan pesan kepada para pengunjung yang datang ke Kota Sawahlunto bahwa kunjungan belum lengkap tanpa mengunjungi objek wisata Meer Von Kandi. “Kunjungan ke Sawahlunto belum lengkap jika belum mengunjungi Meer Von Kandi,” tutupnya. (Safrizal/Red.Jm)