Limapuluh Kota, Jurnal Minang. Pasca pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, sejumlah tokoh politik di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) aktif berkumpul dan berdiskusi terkait bagaimana peran lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di masa yang akan datang.
Kegiatan diskusi dan silaturahmi yang aktif dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis di cafe hotel Sago Bungsu Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota itu dihadiri politisi senior dan politisi muda Luak Limopuluah, diantaranya Wakil Bupati Limapuluh Kota periode 2016-2021, Ferizal Ridwan, Ketua DPRD Limapuluh Kota periode 2004-2009, Ismardi BA, Zaqli Bros, mantan anggota DPRD, Syahrisman Dt. Iyang Bosa, Zulfahmi, Khairul Apit dan lainnya.
Sementara dari politisi muda, ikut hadir mantan ketua KNPI Limapuluh Kota, Desmar Wahyudi dan Bambang Nasrul serta pengurus partai politik dan caleg 2024 diantaranya Arif Pratama, Ary Mareta, Riko Hidayatullah, Prima Maifirson, Pasrizal, Doni, Suryadinata, Dedi Candra, H. Dt Bosa, Fadli Riansyah, Ridwan, Egit, Al Mafbud, Al Heri dan Yose Ade Yanto serta lainnya.
“Kita berkumpul untuk berdiskusi dan menyumbang pemikiran agar kedepannya lembaga DPRD lebih produktif dan berada pada tatanan yang seharusnya,” ujar Desmar Wahyudi sebagai penggagas kegiatan itu didampingi Bambang Nasrul, Selasa (27/2/2024) di Tanjung Pati.
Adapun katanya, group berkumpul yang dibuat tersebut disepakati bernama ‘Toko Politisi Muda luak 50’.
“Pertemuan ini kita laksanakan setiap hari Senin hingga Kamis mulai pukul 14.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib,” katanya.
“Kegiatan ini kita isi dengan nuansa diskusi dan silaturahmi. Kita juga merangkul para tokoh politik di Luak Limopuluah,” tambahnya.
Sementara itu, Ferizal Ridwan menyebut bahwa pertemuan demi pertemuan yang digelar aktif membahas perkembangan politik lokal dan nasional. Selain itu, group tersebut juga sebagai ajang berbagi pengalaman, kegiatan aksi sosial dan kemanusiaan serta ikut berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Menurut pria yang akrab disapa Feri Buya itu, kegiatan diskusi dan dialog positif sangat dibutuhkan di tengah-tengah kemerosotan moral dan makin berkurangnya tokoh serta kader di daerah.
“Memang dialog tidak menyelesaikan maslah tapi, tapi sebaliknya tak ada persoalan yang tak dapat diselesaikan dengan dialog. Makanya kita perlu bangun budaya berdialong ini,” tukuknya.
“Kita berharap, dengan aktifnya anak-anak muda berkecimpung dalam dunia politik, pemangku jabatan politik dan anggota DPRD akan lahir lembaga yang berwibawa dan anggota DPRD yang berkualitas di Luak Limopuluah,” pungkasnya. (Joli/Red.JM)