Batusangkar, Jurnal Minang.com. Direktur RSUD Prof. Dr. M A.Hanafiah dr. Nurman Eka Putra mengatakan, kegiatan forum konsultasi publik th 2023, adalah salah satu kegiatan untuk evaluasi kinerja agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.
Demikian disampaikan Direktur RSUD Prof. M A Hanafiah dr. Nurman Eka Putra, Selasa 27/6-2003 di aula pertemuan yang dihadiri kepala OPD, perwakilan UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Ormas, BPJS, BAZNAS, Kemenag, Camat, Wali Nagari, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
Sejarah RSUD Batusangkar berdiri 1937 dibawah pemerintah Hindia Belanda, berada di jalan S. Parman Batusangkar. Kemudian terus berkembang seiring perjalanan waktu karena letaknya tidak lagi representatif akhirnya Pemda Tanah Datar mulai memikirkan untuk memindahkan RSUD Batusangkar, dan mulai tahun 1986 RSUD Batusangkar dengan tipe C pindah dari Batusangkar ke Koto Pagaruyung. Sejak tahun 2000 hingga kini memperoleh peringkat biru dari Lingkungan Hidup, yang sudah memenuhi baku mutu.
Setiap tahunnya RSUD Prof. Dr. M.A. Hanafiah Batusangkar selalu berprestasi di berbagai kegiatan diantaranya tahun 2017 memperoleh akreditasi paripurna versi 2012 Kars tahun 2016. Kemudian memperoleh RSU Sayang Ibu Bayi tingkat Nasional, kemudian tahun 2019 predikat Sangat Baik dalam pelayanan publik dari Menpan RB. Pada th 2019 memperoleh peringkat Biru. Dan terakhir tahun 2023 memperoleh Akreditasi Paripurna.
Saat ini RSUD mempunyai 174 tempat tidur, rawatan pasien dari rata- rata perhari 80 sampai 120 pasien, klasifikasi rawatan berdasarkan umur, ruang isolasi covid 19 hingga kini masih tetap ada di RSUD meskipun pemerintah sudah mencabut pandemi. RSUD saat ini mempunyai dokter Umum 19 orang, diantara dokter umum tersebut ada yang mengambil spesialis jantung 2 orang, dan spesialis lainnya.
Kini di RSUD mempunyai dokter gigi 2 orang, spesialis penyakit dalam 3 orang, spesialis anak 3 orang, spesialis penyakit kandungan 3 orang, spesialis patologi klinik 1 orang, spesialis THT 2 orang, spesialis Radiologi 1 orang, spesialis Anastesi 1 orang, spesialis Neurologi 2 orang, spesialis Mata 2 orang, spesialis Paru 1 orang, spesialis gigi anak 1 orang. Khusus dr. Jiwa, jantung, kulit dan patologi anatomi merupakan tenaga referal dan tenaga pendukung lainnya.
Pasien yang tidak mempunyai biaya pengobatan, jangan menjadikan itu sebagai kendala untuk berobat, ada pasien warga Tanah Datar yang ditabrak di Pekan Baru kemudian Bupati memerintahkan untuk pasien agar diobati, selama 2 bulan dirawat akan dibantu pemerintah asalkan keluarga pasien terus terang.
Untuk pasien gagal ginjal sejak tahun 2018 sudah bisa dilaksanakan di RSUD Batusangkar, sehingga pasien yang melakukan cuci darah tidak perlu lagi berobat ke Padang.
Persoalan yang ada sat ini adalah masalah parkir, rumah sakit luasnya tidak bertambah, pasien terus meningkat, tingginya harga obat dan peralatan medis seiring naiknya harga dollar, letak geografis RSUD Prof. Dr. MA Hanafiah Batusangkar yang kurang strategis yang tidak dilewati kendaraan umum, kata dr. Nurman Eka Putra. (Kasdi Ray/Red.Jm)