Oleh: St.Syahril Amga, MH
Batusangkar, Jurnal Minang,
Dua puluh satu orang siswa/siswi SMAN 1 Sungai Tarab menangis di Panti Jompo. Setelah itu ia pergi ke Taman Makam Pahlawan. Disana ia menundukkan kepala dan dalam mengenang arwah para pahlawan membaca do’a yang pahalanya diniatkan untuk para pejuang bangsa itu.
Begitu antara lain disampaikan Kepala SMAN 1 Drs.Febriorza di hadapan orang tua murid SMAN 1 tersebut dalam acara rapat pleno Komite sekolah, Selasa kemaren.
Siswa SMA itu ke Panti Jompo itu dalam rangka melihat dan mengetahui orang tua-tua yang dipelihara Negara. Sementara itu diketahui tidak semua penghuni Panti Jompo yang tidak memilik anak.
Kenyataanya yang selama ini diketahui satu orang orang tua sanggup memelihara dan membesarkan 10 orang anaknya.
Namun dewasa ini diketahui 10 orang anak belum tentu mampu memelihara 1 orang orang tuanya. Oleh karena Panti Jompo dipenuhi oleh orang tua renta. Sementara anaknya tetap ada dan sehat bersama keluarganya.
Selain itu Kepala sekolah SMAN 1 itu menjelaskan seluruh siswa/i nya lulus 100 %. Akan tetapi yang tidak bisa naik kelas tahun ini 18 orang. Diantara yang lulus itu sudah lebih 100 orang yang melapor diterima pada perguruan tinggi. Satu orang diantara yang lulus itu melaporkan ke sekolah bahwa ia diterima pada fakultas kedokteran. Sehubungan dengan itu ia selaku Kepsek memperkenalkan 56 orang tenaga yang bergerak mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara itu Ketua Komite Drs.Juliasman, MA memperkenalkan para anggota Komite sekolah. Disamping itu ia menyampaikan tugas dan fungsi Komite. Oleh sebab itu anggota Komite terdiri dari berbagai unsur. Selain itu Rusli M selaku anggota Komite menyampaikan program sekolah untuk meningkatkan kemajuan sekolah.
Tidak ketinggalan Drs.Bukarnaini Dt.Tunaro, M.Si menjelaskan kegiatan sekolah yang dilakukan dan akan dilakukan. Kegiatan tersebut berdasarkan kesepakatan dan Komite tidak akan pernah tertidur memantau kegiatan sekolah. (Dt/Red.Jm)