Oleh: Nadia Nasmita Ramadan (Mahasiswi jurusan Sastra Minangkabau, FIB Unand)
Dua falsafah Minangkabau ini mengandung makna tanggung jawab seseorang untuk diri sendiri dalam perkembangan diri dengan cara melihat semesta sebagai sumber pengetahuan dan nilai adab untuk kehidupan.
Istilah yang terkandung dalam falsafah Minangkabau
“Panakiak pisau sirauik, Ambiak galah batang lintabuang, Silodang ambiak ka nyiru, Satitiak jadikan lawik, Sakapa jadikan gunuang, Alam Takambang Jadi Guru”.
(Penakik pisau siraut, Ambil Galah batang Lintabung, Selodang dipakai untuk nyiru. Yang setetes jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung, Alam terkembang jadikan guru).
Masyarakat Minangkabau belajar dari alam semesta yaitu semua peristiwa yang terjadi secara alami di alam merupakan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Kedua pepatah ini menjadi isyarat untuk masyarakat Minangkabau agar selalu mencari tahu, menyelidiki, menghayati dan mempelajari ketentuan yang telah ditetapkan dan terjadi oleh yang terdahulu.
Kejadian-kejadian tersebut dijadikan contoh untuk diteladani agar manusia selalu berusaha menyelidiki, membaca dan memahami ketentuan yang terdapat di dalam alam semesta ini.
Sebagai manusia belajarlah kepada alam semesta dimana semua hal yang terjadi secara alami tanpa dibuat-buat dan belajar memahami isi alam semesta yang luas ini.
Alam semesta yang luas memiliki banyak makna yang harus kita pelajari dan pahami terhadap isinya.
Alam semesta ini memiliki aturan yang selalu tertulis, sebagai orang Minangkabau kita harus memahami itu dimana dan kapan pun kita berada. Seperti aturan di Perpustakaan tidak boleh berisik ataupun berbicara karena perpustakaan adalah tempat orang belajar dan harus hening.
Belajar dari alam sampai tahu aturan di alam bagaimana alam yang luas ini. Dari kecil hingga tua nanti wajib rasanya belajar mengetahui tentang aturan di Alam semesta ini agar tidak sesat dijalan yang salah dan harus di jalan penuh ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang baik dan tentunya dikelilingi oleh orang yang baik juga.
Tidak sedikit anak muda zaman sekarang ini belajar menuntut ilmu ke tempat rantauan sekalipun ke Luar Negeri. Belajar untuk menuntut ilmu adalah tujuan yang mulia dan tidak semua orang bisa menuntut ilmu ke Luar Negeri. Banyak Universitas yang tersebar di seluruh Indonesia yang membuka pintu masuk untuk belajar menuntut ilmu dan mengetahui tentang alam semesta yang luas ini. Tidak ada yang membuat rugi dengan menuntut ilmu karena menuntut ilmu memberikan manfaat yang banyak untuk diri sendiri dan orang yang disekitar kita.
Menuntut ilmu mengajarkan kita tentang bagaimana menyikapi hal ataupun masalah yang dihadapi di kehidupan seperti masalah ekonomi, kita bisa meningkatkan kualitas perekonomian kita secara sederhana dengan mungkin menjadi penjual makanan kecil-kecilan dengan ide penjualan yang berbeda dengan yang lain, buat banyak orang tertarik dengan ide yang bagus. Seperti promo beli dua gratis satu. Hal ini tidak semua orang bisa jika tidak belajar dahulu. Semua hal bisa dilakukan jika memang niat baik dihati.
Falsafah Alam takambang jadi guru, semua yang ada di Alam semesta yang luas ini merupakan anugerah Tuhan yang maha Esa untuk menjadikan alam semesta ini pedoman kehidupan. Menjadikan pedoman dan ilmu dalam kehidupan sehari-hari yang lebih baik dari hari sebelumnya dan terus belajar menuntut ilmu di setiap harinya. Belajar menurut ilmu tidak juga harus di Universitas-universitas, belajar menjadi lebih baik dari kemarin itu seperti kemarin mungkin kita tidak bisa menyelesaikan tugas sekolah dengan nilai yang sempurna, dan untuk hari ini kita harus bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dari nilai yang didapatkan hasil kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin bukanlah hal yang mudah. Usaha yang dilakukan dalam mendapatkan hasil yang lebih baik dari kemarin hari lebih dari kemarin juga usahanya. Seperti contoh yang tadi, Untuk mendapatkan hasil nilai yang lebih dari hari kemarin kita harus berusaha belajar yang lebih rajin dan giat agar mendapatkan hasil nilai yang lebih baik dari kemarin dan mungkin bisa mendapatkan nilai yang sempurna. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil jika memang bersungguh-sungguh dalam mendapatkan hal baik dengan cara yang baik dan benar juga. Usaha yang besar dan niat yang baik tentunya akan sangat besar kemungkinan hasil yang didapat sangat bagus dan sesuai yang diharapkan oleh diri sendiri.
Alam takambang jadi guru falsafah yang tidak asing lagi didengar dan memiliki makna yang sangat besar. Alam yang luas dijadikan pedoman untuk hidup dan pelajaran kehidupan. Kehidupan sehari-hari yang berpedoman dengan aturan yang di Alam semesta pasti akan hidup dengan baik dan tenang. Dimanapun dan kapanpun itu hiduplah dalam aturan yang berlaku. Jangan melanggar aturan dan jadilah manusia yang baik dan berguna untuk siapapun itu.