M.Sadiq Pasadigoe Mendukung Siapa di Pilkada?

Batusangkar, Jurnal Minang. Satu orang musuh terlalu banyak, seribu teman masih kurang, kebiasaan itulah yang sering dilakukan M.Shadiq Pasadigoe dalam merangkul kawan maupun lawan politik karena tiga orang bakal calon bupati diantaranya; Eka Putra dari Demokrat (Bupati TD) , Richi Aprian Partai Nasdem (Wakil Bupati TD) dan Suherman dari kader partai Nasdem bakal maju sebagai kandidat Bupati Tanah Datar periode 2024 s/d 2029.

Di tengah tengah isu yang berkembang M. Shadiq sedang menampakan ketokohan beliau sembari berbagi pengalaman dengan para kandidat pimpinan daerah yang Insya Allah akan berkompetisi pada pilkada November 2024 nanti.

M. Shadiq Pasadigoe adalah seorang birokrat, memulai karir politiknya dengan terlibat dalam organisasi sosial seperti, AMPI, KNPI dll. Shadiq adalah anak dari Buya Pakiah Shaliah asal Rao Rao Kecamatan Sungai Tarab yang se Nagari dengan Richi Aprian SH,MH.

M.Shadiq Pasadigoe adalah politisi yang pernah terpilih dan menjabat sebagai Bupati Tanah Datar 2 periode yaitu 2005 s/d 2015. Saat ini Shadiq terpilih menjadi Anggota DPR RI dari Partai Nasdem bersama rekannya untuk Dapil Sumatera Barat I yaitu Lisda Hendrajoni.

Melihat realita selayaknya beliau menjadi contoh dan panutan, maambiak contoh ka nan sudah, maambiak tuah ka nan manang. Beliau pernah mengalahkan Bupati Tanah Datar incumbent Masriadi Martinus dan Nafriadi Hamdi pada pilkada langsung 2005. Ketika itu yang menjadi Wakilnya Aulizul Syuib manta Sekdako Padang Panjang dan kemudian mampu mempertahankan kekuasaan untuk periode berikutnya tahun 2010 bersama Hendri Arnis, dan PAW Irdinansyah Tarmizi.

Artinya, beliau memiliki pengalaman yang lengkap baik untuk merebut kekuasaan maupun untuk mempertahankannya.
Berbekal dari pengalaman tersebut yang masih relevan untuk pengayaan dalam menyusun dan menjalankan strategi pemenangan sudah sepantasnya Tim pemenangan Pilkada serentak Partai Nasdem merapatkan barisan guna meraih kemenangan di Tanah Datar ,jangan sampai terjadi minyak abih samba Ndak lamak. (Kasdi Ray/Red.Jm)

Baca Juga :  Melihat Kebijakan Kurikulum Merdeka untuk Memajukan Pendidikan di Indonesia