Oleh: Dian Maharani Dewantara (Mahasiswa Universitas Andalas, Padang)
Di era globalisasi yang ditandai oleh akses informasi yang luas, mobilitas tinggi, dan interaksi antar budaya yang semakin sering, tantangan untuk menjaga integritas bangasa menjadi lebih rumit. Salah satu hal mendasar yang harus diperkuat untuk menjaga keutuhan negara Indonesia adalah sikap toleransi antar agama.
Salah satu tantangan besar di era globalisasi adalah upaya menjaga persatuan sosial dalam masyarakat yang beragam. Dalam konteks Indonesia yang kaya akan berbagai agama sebagai bagian dari identitas nya, toleransi antar agama menjadi dasar yang sangat penting untuk menjaga persatuan negara.
Selain itu, penerapan nilai toleransi antar agama juga merupakan wujud nyata dari semangat bela negara, yang merupakan tindakan non-militer yang sama pentingnya dengan pertahanan fisik.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman luar biasa dalam hal agama, suku, dan. Keberagamaan ini adalah sebuah kekuatan, tetapi juga dapat berpotensi memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, implementasi nilai toleransi antar agama sangat penting sebagai bagian dari aksi nyata dalam bela negara.
Toleransi beragama bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Sejak masa kerajaan hingga era kemerdekaan, bangsa ini telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam merawat kerukunan antarumat beragama. Hal ini tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang tertulis di lambang negara yang arti nya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Namun, kenyataannya tidak selalu ideal. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan munculnya berbagai bentuk intoleransi, baik dalam dunia nyata maupun di ranah digital. Ujaran kebencian, diskriminasi berbasis agama, dan bahkan kekerasan yang mengatasnamakan keyakinan tertentu menjadi ancaman serius terhadap persatuan nasional.
Ketika masyarakat mulai kehilangan sikap saling menghormati, maka benih-benih perpecahan mulai tumbuh, dan inilah saatnya kita memahami bahwa menjaga toleransi adalah bagian dari bela negara yang sesungguhnya.
Implementasi penerimaan antaragama tidak dapat berjalan hanya dengan seruan dari pemerintah. Itu perlu menjadi kesadaran bersama, yang berasal dari individu dan diperkuat oleh lingkungan masyarakat. Keluarga, institusi pendidikan, tempat ibadah, dan media berperan penting dalam membentuk pandangan yang inklusif dan terbuka.
Lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang meningkatkan rasa hormat terhadap perbedaan. Kurikulum dan bahan ajar perlu mengedepankan arti penting dari pluralisme dan toleransi. Di sisi lain, pemimpin agama dan masyarakat perlu memberikan contoh dalam mempromosikan perdamaian serta menjauhi narasi-narasi yang bersifat eksklusif yang bisa memecah belah komunitas.
Media, baik yang konvensional maupun yang digital, juga memiliki kewajiban moral untuk menjaga ruang publik yang sehat. Dalam era digital, informasi yang tersebar dapat mempengaruhi opini publik dengan cepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak untuk bijak dalam menangani narasi keragaman.
Kesimpulan yang didapat ketika melakukan survei dalam penyebaran link google form dan melakukan wawancara terkait topik Implementasi Nilai Toleransi Beragama sebagai Wujud Bela Negara di Era Globalisasi adalah toleransi beragama adalah lebih dari sekadar sikap sopan santun. Ia adalah strategi kebangsaan, pertahanan sipil, dan perisai ideologis yang ampuh untuk menjaga persatuan Indonesia di tengah serangan globalisasi dan perpecahan identitas.
Di era yang serba cepat ini, tantangan terhadap kesatuan bangsa semakin kompleks, dan jawaban paling mendasar dari tantangan tersebut adalah menghidupkan kembali nilai-nilai toleransi sebagai bentuk bela negara yang relevan, bermartabat, dan berkelanjutan.
Indonesia tidak hanya butuh rakyat yang berani berperang di medan tempur, tetapi juga warga yang rela menjaga kerukunan di lingkungan mereka, yang bersedia mendengarkan meski berbeda keyakinan, dan yang memahami bahwa kekuatan sejati bangsa ini terletak pada kemampuannya merangkul, bukan memukul. (*)
Sumber gambar: pinterest