Tanah Datar, Jurnal Minang.id. Badan Geologi Kementerian ESDM RI masih menetapkan Gunung Marapi masih berstatus Level III (Siaga).
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yusnen pada Kamis (19/1). Penetapan status oleh Badan Geologi tersebut berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh terhadap Gunung Marapi hingga 16 Januari 2024. Badan Geologi juga telah menyampaikan sejumlah rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.
“Direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi,” katanya.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.”
Yusnen juga menyebut jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
“Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” ucapnya.
“Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di JI. Prof. Hazairin No.168 Kota Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
Yusnen juga menyampaikan agar masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia, ujarnya. (Kasdi Ray/Red.Jm)