Padang, Jurnal Minang. Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Kemendikbudristekdikti RI, Dr.Hilmar Farid menyampaikan beberapa hal penting pada seminar Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) se-Sumatera Barat yang digelar pada tgl 10-11 September 2024 yang digelar di Hotel Truntum, Padang.
Seminar yang dihadiri oleh seluruh TACB Sumatera Barat, Dikbud Provinsi, Dinas Dikbud kabupaten/Kota se-Sumbar itu membahas banyak persoalan kebudayaan. Beruntung sekali Dirjen Kebudayaan bisa hadir.
“TACB perlu ada sekretariat bersama untuk menjalankan kegiatannya. Bisa saja kantor BPK wilayah III Sumbar memfasilitasi sekretariat tersebut.” Ujar Dr.Hilmar Farid seraya disambut baik oleh Undri Kepala BPK Wilayah III Sumbar.
Kemudian Prof.Herwandi sebagai Ketua Forum TACB Sumbar yang juga ikut MK endampingi Dirjen sangat mendukung ide Pak Dirjen ini.
“Kami maknai saran pak Dirjen tersebut sebagai perintah, dan harus dieksekusi” balas Prof.Herwandi seraya diiringi tawa peserta dengan teriakan ‘setuju’.
Kemudian Dirjen Hilmar Farid juga menyampaikan betapa pentingnya tugas TACB yang sudah ada. Tugas TACB cukup berat.
“TACB tidak hanya sebatas mengkaji dan menetapkan, tetapi harus memahami sebuah lanskap yang ada dan bagaimana keterkaitannya dengan kebudayaan. Bagaimana kelestariannya serta bagaimana menjaganya.” Seraya diikuti tepuk tangan dari seluruh peserta seminar.
Kemudian Dirjen Kemendikbud RI tersebut juga mengingatkan kepala daerah (bupati/walikota) untuk memperhatikan kebudayaan melalui kebijakan yang mendukung pelestarian kebudayaan.
“saya sudah periksa anggaran belanja kebudayaan kabupaten/Kota. Rata rata hanya 2.4 milyar pertahun. Bahkan ada kabupaten/kota yang hanya menganggarkan ratusan juta saja untuk kebudayaan” ujar Dirjen dengan nada prihatin. (Red.Jm)