News  

Wisata Di Jorong Guguak Pariangan Makan Korban

Tanah Datar, JurnalMinang.Com. News&Web TV. Objek wisata di jorong Guguak nagari Pariangan makan korban. Kejadian yang menimpa para wisatawan ini yaitu robohnya sebuah spot selfi berupa replika kapal di sebuah cafe kopi kawa di daerah tersebut, Minggu, 14 Februari 2020. Satu orang wisatawan mengalami patah tulang dan setidaknya lima orang luka ringan.

Kejadian bermula ketika para wisatawan yang berasal dari rombongan sebuah club mobil dari luar provinsi mengunjungi daerah tersebut. Ketika mereka beramai ramai ingin berfoto bersama di replika kapal tersebut tanpa diduga bangunan tersebut ambruk.

Menurut pantauan media Jurnal Minang di lapangan memang sebelum kejadian kondisi bangunan ini sudah rapuh. Bangunan yang terbuat dari papan dan bambu tersebut sudah mulai lapuk karena setiap hari ditimpa hujan dan panas silih berganti. Struktur bangunan inipun kurang kokoh.

Menyikapi kejadian ini media JurnalMinang meminta pendapat Irwan Malin Basa seorang cendekiawan yang sedari awal mempromosikan Pariangan sehingga menjadi salah satu desa terindah di dunia. “Kita menyayangkan dan ikut prihatin musibah ini terjadi di tengah ramainya kunjungan wisata ke Pariangan. Namun kondisi realnya objek wisata tersebut memang belum tertata dengan baik” ujar Irwan Malin Basa yang juga putra Pariangan.

“untuk kedepannya memang perlu penataan dan pembenahan objek wisata di Pariangan. Pemerintah sudah menganggarkan dana untuk revitalisasi Pariangan tetapi sampai hari ini belum ditenderkan juga pengerjaannya. Sayapun tidak tahu dimana nyangkutnya dana Direktif dari presiden tersebut” jelas Irwan Malin Basa yang juga seorang dosen dan peneliti di IAIN Batusangkar.

Tentu kedepannya kita tidak menginginkan kejadian ini terulang lagi karena bisa berdampak buruk kepada image wisata di Pariangan. Masyarakat yang ikut mengelola tempat wisata pun harus mematuhi segala aturan dan standar yang ditetapkan pemerintah. Jika masyarakat tidak patuh, jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kematian misalnya, siapa yang bertanggung jawab?

Baca Juga :  Jalankan Fungsi Pemerintahan, Walikota Sawahlunto Tampung Aspirasi Masyarakat

Untuk mengedukasi pelaku wisata ini dituntut peran aktif dari stakeholder dan instansi terkait. Pembangunan tidak hanya pada fisik saja tetapi juga harus ada peningkatan SDM pelaku wisata. Kadang menjadi sebuah dilema juga, ketika pemerintah mau turun tangan, masyarakat banyak kandak pula. (Red.Jm).