News  

Koalisi Golkar dan PKS Disahkan DPP

Tanah Datar, JurnalMinang.com. Koalisi partai Golkar dan PKS untuk Pilkada di Kabupaten Tanah Datar sudah semakin jelas. Hal tersebut disahkan melalui surat DPP partai Golkar tgl 12 Juli 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F.Paulus. Dalam surat tersebut diputuskan bahwa partai Golkar mengusung H.Zuldafri Darma, SH untuk calon bupati dan Sultani untuk wakil bupati.

Dengan keluarnya surat keputusan DPP partai Golkar tersebut tentu tidak ada lagi keraguan pada masing-masing balon dan petinggi kedua partai baik di tingkat kabupaten sampai ke tingkat provinsi dan pusat. Ini adalah langkah maju dan serius dari sebuah koalisi karena DPP sudah merestui. “Surat keputusan dari DPP PKS tinggal dijemput saja” ujar Sultani sebagai balonwabup ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Ini adalah Koalisi pertama untuk Tanah Datar yang sudah disahkan DPP.

Pasangan lain yang muncul selama ini masih terombang ambing nasibnya di DPP dan malah ada yang masih di tingkat provinsi atau DPW partai masing masing. Di sisi lain ada juga balon yang baru mendapatkan satu partai tetapi belum mencukupi kursinya. Ada yang masih sibuk dengan survey dan ada juga yang sudah “tenggelam” tak tentu muaranya padahal pertandingan belum dimulai.

Koalisi Golkar dan PKS ini sudah mencukupi syarat untuk mendaftar ke KPU karena Golkar memiliki 4 kursi dan PKS 5 kursi sehingga sudah ada 9 kursi dari syarat yang ditentukan 7 kursi. Berkaca pada pemilu tahun lalu, perolehan suara kedua partai tersebut tidak kurang dari 50.000 suara. Andaikan konstituen kedua partai tersebut sepakat memilih calon yang diusulkan nantinya dalam pilkada tgl 9 Desember 2020 nanti tentu kemungkinan untuk menang sangat besar. Ditambah lagi dengan suara dari luar partai yang memiliki simpati terhadap pasangan tersebut.

Baca Juga :  Kebakaran di Sikaladi, Kerugian Ditaksir 75 Juta Rupiah

Novi Budiman, M.Si yang merupakan direktur Pusat Kajian Politik ‘Studia Politika’ berpendapat bahwa koalisi Golkar dan PKS ini cukup tangguh karena sudah memiliki basis suara partai masing-masing. “Jika pesaing nanti tidak memiliki basis suara partai yang jelas atau hanya calon karbitan yang diimpor dari luar daerah tentu akan sangat sulit mengalahkan koalisi partai Golkar dan PKS ini” ujar Novi. Meskipun begitu masih ada kandidat lain yang sudah mendapat tempat tersendiri di sebagian masyarakat seperti Betty Sadiq Pasadigoe yang merupakan satu satunya Srikandi dan politisi perempuan yang akan maju di Tanah Datar.

Karena pendaftaran balon ke KPU nanti pada bulan September 2020 berarti masih cukup waktu untuk mematangkan koalisi partai lain dan pasangan balon lain. Tidak tertutup juga kemungkinan akan muncul pasangan yang lebih potensial. Politik itu selalu dinamis dan berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Terlepas dari siapapun yang maju dan menang nantinya harapan masyarakat Tanah Datar adalah perubahan ke arah yang lebih baik terutama kesejahteraan masyarakat dan peningkatan layanan publik di berbagai sektor. (Adi/red.jm).