Wabup Richi Aprian Hadiri Penjurian ADWI di Nagari Pariangan

Tanah Datar, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Tim penilai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengunjungi Nagari Pariangan, dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Selasa (5/7).

Tim disambut Wakil Bupati Richi Aprian, Asisten II Setda Abdul Hakim, Kadis Pariwisata, Kadis Kominfo Yusrizal, Kadis Koperindag Hendra Setyawan, Pokdarwis Pariangan, tim kenagarian, tim dari provinsi dan pihak terkait lainnya. 

Tim penilai mendatangi sejumlah tempat seperti Sekretariat Pokdarwis, Masjid Ishlah, kuburan Panjang Tantejo Gurhano, UMKM Batik Pariangan, Pondok Kawa Daun Tanjung Indah dan sejumlah titik lainnya. Di lokasi yang dikunjungi tersebut, Pokdarwis Pariangan yang diwakili Irwan Malin Basa memaparkan atau ekspos terkait kepariwisataan, sejarah dan hal terkait lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan akan menginap di salah satu homestay di Nagari Pariangan. Menteri Uno datang ke nagari tuo itu dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). 

ADWI adalah apresiasi Pemerintah kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa. Dalam hal ini ADWI mendukung pemerintah daerah berkomitmen mengembangkan desa wisata, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, sumber daya, dan memajukan kebudayaan.

Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan Tanah Datar masuk nominasi 50 besar nasional untuk memperoleh ADWI. Ada tujuh indikator dalam penilaian itu, mencakup daya tarik pengunjung, homestay, souvenir, digital dan kreatif, toilet umum, kelembagaan desa wisata, dan penerapan CHSE. CHSE adalah singkatan dari cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keselamatan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). CHSE merupakan protokol baru diterapkan di Indonesia, dalam rangka pemulihan pariwisata nasional, pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Meski Belum Sepakat Bulat, Presiden Teken Publisher Rights

Alam panorama Pariangan memang sangat indah. Apalagi, nagari /desa Pariangan berada di ketinggian pinggang Gunung Marapi. Sesungguhnya kekuatan pariwisata nagari itu tidak hanya panorama, tetapi juga kekayaan budaya warisan kebesaran Minangkabau masa lalu seperti masjid ishlah, kuburan panjang, medan nan bapaneh, batu lantak tigo, dll. Potensi itu mesti digali, dikembangkan, dan dilestarikan.

Sedikitnya ada sepuluh objek kemajuan kebudayaan dan cagar budaya yang ditemukan di Pariangan, yakni sastra lisan, seni, manuskrip, permainan tradisional, teknologi tradisional, bahasa atau dialek, cagar budaya, adat istiadat, ilmu pengetahuan tradisional, dan olahraga tradisional. Di situ juga ditemukan beberapa warisan budaya tak benda, meliputi pupuik sarunai, talempong pacik, dan kawa daun. (KD/Red.Jm)