Batusangkar, Jurnal Minang. Tak puas dengan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar yang disampaikan di kantor Parpora Tanah Datar pada Kamis, 27 Maret 2025 pasca penutupan akses pintu keluar Istano Basa Pagaruyung yang menyebutkan bahwa keputusan untuk menutup pintu gerbang tengah sudah acc dari Bupati dan tidak ada lagi solusi, akhirnya membuat kelompok pedagang seberang Istano Basa Pagaruyung tersebut memutuskan untuk menemui langsung Bupati Tanah Datar di kediamannya di Indo Jalito pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pedagang, Habibi yang turut mendatangi gedung Indo Jalito sekitar jam 11.00 WIB dan baru sempat diijinkan masuk ruangan sekitar jam 13.30 WIB sehingga para pedagang cukup terlantar selama lebih dari 2 jam di depan pintu masuk gedung Indo Jalito.
Disampaikan oleh Habibi bahwa Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM pada saat itu ada di Indo Jalito. Kepastian tersebut diperoleh Habibi setelah berkoordinasi dengan petugas Pol PP yang jaga atau piket dan info dari ajudan bupati.
Menurut Habibi, setelah diijinkan masuk, Bupati Eka Putra baru bersedia menemui pada pedagang setelah semua Handphone (HP) dikumpulkan terlebih dahulu.
Hasil pertemuan disampaikan Habibi bahwa para pedagang tetap disuruh pindah ke kios yang mereka (Pemkab: red) sediakan, akan tetapi kondisi kios banyak yang tidak layak pakai.
“Untuk keputusan gerbang depan istano dibuka atau tidak bupati minta rapat dulu” ujar Habibi.
Para pedagang seberang Istano Basa Pagaruyung meminta untuk selama masa libur lebaran ini gerbang depan tetap dibuka sampai nanti ada solusi dari Pemerintah Daerah. Permintaan tersebut karena khawatir akan kehilangan momentum meraup pendapatan tahunan. (M.Intania/Red.Jm)