Resensi Buku: Bahasa Inggris Berbasis Budaya Lokal

Oleh: Dr. M.Taufiq, M.Pd Peneliti Kebahasaan

Deskripsi Buku:. Judul Buku: Bahasa Inggris Berbasis Budaya Lokal: Buku Ajar untuk Pembelajaran Bahasa Inggris & Budaya Lokal Minangkabau. Penulis: Irwan, M.Pd. Penerbit: CV. Panawa Jemboan. ISBN: 97862356617008. Tebal: Vi + 106 hal. Ukuran: standar UNESCO

Membaca judulnya saja, buku ini dapat dikatakan sebuah inovasi karya tulis yang baru karena memadukan setidaknya dua jenis kajian ilmu yaitu Bahasa Inggris dan budaya lokal Minangkabau. Judulnya sangat menarik dan menimbulkan rasa penasaran. Itulah sebabnya saya mau membuat resensinya.

Buku ini memberikan pedoman awal bagi guru dan dosen yang mengajar Bahasa Inggris. Berbagai topik topik yang menarik serta contoh contoh yang dekat dengan keseharian kita disajikan untuk memudahkan pemahaman kalimat yang akan dibuat.

Selain itu, makna dari masing masing contoh ungkapan bahasa Minang disajikan dengan narasi yang mudah difahami. Ada contoh makna ungkapan binatang, perkakas dan anggota badan. Tidak hanya kosa kata yang bertambah, tetapi juga nilai kearifan lokal Minangkabau yang semakin kaya diperoleh oleh pembaca setelah membaca buku ini.

Untuk mata kuliah Translation dan vocabulary pun buku ini sangat cocok. Betapa tidak, guru dan dosen ditantang untuk membuat kosa kata dan kalimat kedalam bahasa Inggris sesuai dengan kosa kata yang familiar dalem bahasa Minang dengan peserta didik

“tak seharusnya pula kita selalu membuat contoh yang “melangit” tetapi sebaiknya buatlah contoh yang “membumi” sehingga gampang akrab di telinga siswa” kata penulis buku ini.

Guru dan dosen Bahasa Inggris seharusnya memiliki buku ini sebagai bahan dan pedoman dalam pengajaran Bahasa Inggris Berbasis Budaya Lokal. Unsur practicality, usefulness dan cultural aproach yang disajikan penulis sangat masuk akal.

Baca Juga :  FUAD UIN Batusangkar Terima Kunjungan Kuliah Tamu dari Universitas Negeri Jakarta

Sedikit kritik untuk kesempurnaan buku ini, layout-nya bisa dipercantik. Dan alangkah lebih baik kalau gambar gambar disajikan berwarna sehingga lebih menarik bagi siswa maupun mahasiswa.

Tapi semua kekurangan estetik dan mungkin sesuai selera itu tidak mengurangi “gizi” buku ini. “Cetakan pertama dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas” kata penulisnya.

Tentu buku ini bisa menjadi salah satu referensi bagi pengajar bahasa Inggris yang profesional dengan harapan tujuan pembelajaran bahasa dan budaya lebih berdaya guna. Terimakasih kepada penulis buku ini yang sudah membuat apa yang mungkin belum terpikirkan oleh kita.

Semoga bermanfaat. (*).