Padang, Jurnal Minang.com. News&Web TV. Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) adakan pameran “Pemanfaatan Iluminasi Naskah Kuno Menjadi Motif Kain Minangkabau” di Minangkabau Corner Lantai 3 Perpustakaan Universitas Andalas (Unand). Pameran terselenggara berkat kerja sama FBK SURI dengan Matching Fund yang dikelola oleh Unand.
Pameran dibuka secara resmi pada Selasa (1/11) dengan pengguntingan pita oleh Kepala Perpustakaan Unand Yasir, didampingi oleh Direktur SURI Surya dan Pengusul Program Matching Fund Kemdikbudristek Pramono.
Dalam pembukaanya, Kepala Perpustakaan Unand merasa senang dan bangga dengan terselenggaranya pameran ini. Ia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi media memperkenalkan motif-motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau, tidak hanya bagi mahasiswa tapi masyarakat secara luas.
“Saya merasa senang dan bangga dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga pameran ini dapat memperkenalkan motif batik dari iluminasi naskah kuno Minangkabau tidak hanya kepada mahasiswa, namun juga masyarakat luas, karena pameran dibuka untuk umum,” ungkapnya.
Menurut Pramono, pameran ini merupakan terminal dari rangkaian pelatihan bagi UMKM dan calon perajin bidang fesyen dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Pameran diadakan selama satu bulan dimulai dari tanggal 1 hingga berakhir pada 31 November nanti. Waktu kunjungan dimulai dari pukul 08.30 hingga 16:00 WIB selama hari kerja.
Pameran menampilkan berbagai item dari pemanfaatan iluminasi naskah kuno Minangkabau. Mulai dari batik produksi peserta lokakarya FBK SURI, jilbab, deta, sajadah, mukena, syal, hingga cap batik yang semuanya bermotif iluminasi naskah kuno Minangkabau.
Selain itu, juga menampilkan beragam foto seperti naskah kuno beriluminasi, skriptorium, dan rekayasa iluminasi motif kain dari naskah kuno, hingga dokumentasi proses membatik.
Tidak hanya itu, pameran juga menampilkan secara khusus karya-karya hingga peralatan produksi batik dari Canting Buana Kreatif Padang Panjang dan Dewi Busana Batik Lunang. Keduanya merupakan rumah produksi batik yang pernah memproduksi motif dari iluminasi naskah kuno Minangkabau.
Ulfa (23) salah satu pengunjung mengungkapkan kekagumannya saat mengunjungi pameran. Sebagai mahasiswa Sastra Minangkabau, pameran ini menambah wawasannya akan khazanah kebudayaan Minangkabau.
“ternyata Minangkabau kaya akan budayanya, dan salah satunya adalah manuskrip. Pameran ini menambah wawasan saya akan kekayaan budaya itu,” ujarnya.
Surya, Direktur SURI menyampaikan tujuan dari rangkaian kegiatan FBK. Ia menyatakan agar peserta dapat mengembangkan kreativitas dalam menghasilkan produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi dari pemanfaatakan iluminasi naskah kuno.
“Peserta diharapkan memiliki wawasan dan sensifitas yang tinggi terhadap khazanah budaya Minangkabau terutama manuskrip sebagai objek pengembangan hasil produk. Sehingga akan berdampak positif terhadap pengenalan ragam ilmuniasi manuskrip bagi masyarakat luas dari hasil produk yang dipromosikan,” ujarnya. (IMB/Red.Jm)