Pentingnya Pengelolaan TBM Berbasis Kultural

Oleh: Cut Afrina, S.IP, M.IP
(Penggiat Literasi dan Dosen Ilmu Perpustakaan IAIN Batusangkar)

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam berbagai bidang adalah melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pemerintah membuat Undang Undang dan peraturan lainnya sampai ke tingkat bawah agar seluruh stakeholder serius melaksanakan kegiatan pembelajaran di TBM. Proses pembelajaran tidak hanya di sekolah formal tetapi juga di lembaga informal.

Program literasi dasar yang sudah digagas pemerintah ada enam, mulai dari literasi baca tulis, literasi numerik, literasi sains, literasi budaya, literasi digital dan literasi finansial. Masyarakat Indonesia harus menguasai enam literasi dasar tersebut.

Untuk mewujudkannya dibuatlah program literasi nasional melalui Taman Bacaan Masyarakat sehingga seluruh masyarakat bisa memiliki akses untuk belajar. Ribuan TBM berdiri di berbagai daerah, mulai dari kota sampai ke daerah daerah terpencil.

Sebuah contoh kecil saja, di kota Padang Panjang, provinsi Sumatera Barat sudah ada 35 TBM yang berdiri. Masing masing TBM memiliki kelebihan tersendiri sehingga program literasi benar benar bergerak di kota Serambi Mekah ini.

Untuk mengetahui apa “rahasia” atau strategi kesuksesan pengelolaan TBM di kota Padang Panjang ini maka dilakukan penelitian pada tahun 2020/2021 sehingga ditemukan beberapa formulanya.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan beberapa kelebihan program TBM di kota Padang Panjang, yaitu:

Pertama, memiliki konsep kegiatan berbasis budaya (kultural). Artinya, TBM di kota Padang Panjang mengoleksi berbagai buku buku kebudayaan Minangkabau mulai dari yang tradisional sampai ke yang modern. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Minangkabau kepada seluruh pengunjung.

Kedua, pengelola TBM diajak untuk melakukan festival literasi budaya antar sesama pengelola dan anggota yang aktif di masing masing TBM yang ada. Untuk mengikuti festival ini masing masing TBM berpacu untuk membuat dan menampilkan berbagai literasi kebudayaan.

Baca Juga :  Bupati Eka Putra: Pajak Merupakan Sumber PAD, Yang Taat Pajak Perlu Diapresiasi

Ketiga, dukungan pemerintah daerah. Harus diakui bahwa dukungan Pemko Padang Panjang sangat luar biasa untuk mensukseskan program literasi ini. Seluruh fasilitas dan kegiatan kegiatan literasi dibantu sehingga bisa berjalan optimal.

Keempat, masyarakat kota Padang Panjang memiliki kepedulian terhadap pelestarian dan pengenalan budaya serta nilai kearifan lokal kepada generasi mudanya. Nilai nilai kearifan lokal ini mulai dikenalkan semenjak usia dini. (Bersambung…)