Gorontalo, Jurnal Minang.com. Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI tahun 2023 terus berlangsung di Bumi Perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Sejumlah rangkaian kegiatan dilaksanakan, tidak hanya kegiatan kepramukaan, bakti, pemahaman moderasi dan kegiatan lainnya, PWN PTK juga menggelar malam pentas seni Nusantara sebagai wahana untuk menampilkan beragam seni anggota pramuka dari masing-masing kontingen.
Penampilan dari kontingen UIN Mahmud Yunus Batusangkar Sumatera Barat yang selalu ditunggu-tunggu ribuan kontingen lain dalam penampilan pentas seni Nusantara ini, menampilkan tarian khas Minangkabau yakni tari Basikencak.
Tari Basikencak ini adalah penggabungan dua unsur tari di Minangkabau yaitu ‘langkah’ dan ‘ayuak Langkah’ yang diperlihatkan dalam gerak silek dan lega randai yang mencerminkan kekokohan dan kekuatan langkah kaki dengan filosofi ” lahianyo mancari kawan, Batinnyo mancari Tuhan” yang mengandung esensi syarak ” Habblumminannas dan Habblumminannallah.”
Dan dari langkah silek tersebut diperindah menjadi gerak ‘ayuak’ pada tari piring sebagai perwujudan rasa syukur pada sang pencipta atas segala reski yang diberikan yang diperlihatkan dengan basikencaknnya ‘rang mudo’ manari piriang.
Rektor UIN MY Batusangkar Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc beserta rombongan Wakil Rektor III, Kepala Biro, Kabag Umum beserta pendamping mengapresiasi penampilan dari Racana Mahmud Yunus – Rahmah El Yunusiyyah yang memukau semua kontingen PWN PTK di bumi perkemahan IAIN Sultan Amai Gorontalo.
“Moment ini menjadi penting bagi kontingen UIN Mahmud Yunus Batusangkar untuk selalu memperkenalkan budaya dan adat Minangkabau ke seluruh nusantara, dan berperan aktif dalam merajut kebhinekaan dalam bingkai moderasi mengingat peserta yang hadir berasal dari beragam budaya dan bahasa”. pungkas Prof. Marjoni. (Doni/Red.Jm)