Batusangkar, jurnalminang.com.
Dampak virus Corona di kabupaten Tanah Datar tidak hanya melanda pedagang kecil dan UMKM saja tetapi juga membawa dampak kepada pemilik rumah kos di sekitar nagari Limakaum. Semenjak mewabahnya virus Corona mahasiswa IAIN Batusangkar diliburkan. Perkuliahan diganti dengan sistem daring atau online. “Mahasiswa banyak yang sudah pulang kampung sementara penyewa kami sebagian besar mahasiswa IAIN Batusangkar. Karena mahasiswa tidak ada yang kos, kami kehilangan sumber pemasukan padahal listrik harus dibayar juga” ucap pemilik rumah kos yang berinisial RB di Limakaum ketika dikonfirmasi oleh media ini. Hendaknya keluhan ini disikapi juga oleh pemerintah daerah Tanah Datar dan Pimpinan IAIN Batusangkar karena pemilik rumah kos adalah bagian dari masyarakat Tanah Datar dan pendukung kesuksesan kampus IAIN Batusangkar kedepan. Sementara itu seorang pemilik rumah kos yg berinisial UE mengatakan bahwa dia kehilangan pemasukan sekitar dua juta rupiah perbulan semenjak wabah Corona ini marak di Tanah Datar. “Untuk membiayai listrik saja kami kesulitan. Mahasiswa entah kapan kembali lagi ke kampus. Tak tahulah bagaimana nasib kami” keluh UE dengan nada lirih. Menurut informasi yang dikumpulkan oleh media ini ke pihak kampus bahwa perkuliahan di IAIN Batusangkar akan berlanjut secara online sampai semester ini berakhir sekitar bulan Juli 2020. Sedangkan perkuliahan mahasiswa baru dimulai nanti bulan September 2020 jika Corona sudah habis. Tapi kalau perkuliahan tetap lanjut secara daring sampai tahun berikutnya entah seperti apa nasib pemilik rumah kos di Limakaum ini. Dari ratusan rumah kos yang ada di Limakaum masih banyak juga yang harus mencicil berbagai keperluan nya ke pihak ketiga ketika akan membangun rumah kos dahulunya. Rumah kos ini adalah sumber pemasukan utama mereka sementara penyewa tidak ada lagi. Andai rumah kos tidak ada di Limakaum tentu kemajuan kampus akan terhambat dan aktivitas ekonomi di Tanah Datar akan teganggu juga. Jika mahasiswa 9000 orang saja dan membelanjakan uangnya Rp. 30.000 perhari tentu akan ada uang beredar Rp.270 juta perhari. Andai mahasiswa libur, tentu uang ini akan raib. (IMB).