Pasca Bencana Banjir Bandang di Tanah Datar, Perlu Alat Berat, Pakaian dan Makanan

Tanah Datar, Jurnal Minang. Pasca banjir bandang (Galodo) yang menimpa beberapa nagari di beberapa kecamatan di kabupaten Tanah Datar telah menyisakan tumpukan material kayu dan bebatuan serta sedimentasi lumpur yang merusak infrastruktur jembatan, jalan, rumah penduduk, lahan kebun dan persawahan serta sarana ibadah.

Hasil observasi lapangan awak media Jurnal Minang di kenagarian Lima Kaum dan kenagarian Parambahan Kecamatan Lima Kaum pada Senin, 13 Mei 2024 pagi menemukan bahwa Tim Satgas, Relawan, Tim Kesehatan, personil TNI dan Polri serta jajaran pemerintahan nagari hadir di lokasi membantu percepatan membersihkan badan jalan dari material lumpur, kayu dan bebatuan seraya melakukan penyisiran mencari korban.

Senin pagi, 13 Mei 2024 sekitar jam 9.00 WIB berhasil dievakuasi 1 orang jenazah berjenis kelamin pria usia dewasa di area sekitar Simpang Manunggal yang langsung di evakuasi ke RSUD Ali Hanafiah untuk diidentifikasi.

Co’o, Ketua Pemuda jorong Balai Labuah menyampaikan bahwa korban ditemukan di area 7 rumah oleh pemuda warga setempat yang sedang melakukan penyisiran dan pembersihan area.

“Hari ini kami bagi tim untuk penyisiran, ada bagian Dusun Tuo, bagian Balai Labuah, dan ada yang bagian Panti” ungkap Co’o kepada awak media.

Co’o menyampaikan kebutuhan di lapangan saat ini di lokasi Simpang Manunggal adalah ketersediaan listrik dan tambahan relawan dari jorong / nagari lainnya. Terlihat di lapangan petugas PLN sudah datang untuk mengusahakan listrik dapat hidup kembali di area seputaran Simpang Manunggal tersebut.

Wali Nagari Limo Kaum, Fadhli Tarmizi, SH yang berada di lokasi bencana di seputaran Simpang Manunggal turut membenarkan temuan 1 jenazah korban pria dewasa yang belum bisa diindentifikasi tersebut.

Menurut Fadli Tarmizi bahwa sampai hari ini sudah ditemukan 5 korban di wilayah kenagarian Lima Kaum. Baru teridentifikasi 2 korban adalah warga Dusun Tuo, sisanya diperkirakan warga dari nagari tetangga.

Baca Juga :  Ir.Anton Budiman, Putra Tapi Selo Lintau Ikut Mendaftar ke Partai Nasdem Tanah Datar

Lebh lanjut, Fadli Tarmizi menyampaikan bahwa Pemerintah Nagari Lima Kaum telah membentuk 3 regu untuk melakukan penyisiran di area sekitar hamparan sungai (Balona), mulai dari Manunggal hingga Balai Labuah Ateh, Jembatan hingga Texas perbatasan Lima Kaum dengan Kecamatan Rambatan, terus dari Balai Labuah Ateh, jorong Piliang terus ke Jao.

“Beberapa tim Linmas juga mengamankan area lokasi bencana. Juga ada koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan. Bahkan Basarnas juga tadi menghubungi kami untuk melakukan penyisiran, namun sekarang masih berada di Nagari Sungai Jambu” ungkap Fadli Tarmizi menyampaikan perkembangan terkini di lokasi bencana.

Sementara itu kondisi Nagari Parambahan tak kalah menyedihkan. Di kiri kanan jalan dan di halaman rumah terlihat beberapa kendaraan pribadi yang remuk dan rusak berat akibat sapuan galodo yang terjadi pada tengah malam hingga dini hari Minggu, 12 Mei 2024.

Akses jalan ke Nagari Parambahan masih belum bisa dilewati oleh umum karena masih dalam tahap pembersihan material lumpur dan batu serta kayu oleh personil TNI bersama warga dan relawan. Listrik PLN juga belum bisa dinyalakan karena ada trafo dan sekitar 7 tiang listrik yang roboh dilanda banjir bandang.

Anggota DPRD Tanah Datar, Anton Yondra, SE, MM yang terlihat berada di lokasi bencana di Nagari Parambahan turut menyampaikan bahwa kemarin Nagari Parambahan sudah dibantu alat berat oleh pihak swasta.

“Kalau bantuan alat dari pemerintah daerah memang belum masuk. Kemarin sudah cukup banyak bantuan dari masyarakat” ungkap Anton Yondra di sela kesibukan pembersihan jalan.

Disampaikan oleh Anton Yondra bahwa sampai saat ini terdata 9 korban warga Nagari Parambahan dimana 5 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 4 orang masih dalam pencarian.

Baca Juga :  TSR Khusus Sambangi Nagari Batipuh, Masyarakat Antusias Sambut Bupati

Selanjutnya Anton Yondra menyampaikan bahwa masyarakat Nagari Parambahan sangat membutuhkan penerangan (listrik red), selimut, dan kain sarung.

Menutup sesi wawancara dengan awak media Jurnal Minang, Anton Yondra menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada warga kenagarian Labuah, pemerintah kenagarian Labuah serta tokoh masyarakat dari Nagari Labush yang turun membantu meringankan beban warga nagari tetangga, Nagari Parambahan yang sedang mengalami musibah.

Tercatat dari kemarin sekitar 400 nasi bungkus diantarkan warga kenagarian Labuah kepada warga kenagarian Parambahan dan juga turut serta membantu menggali kuburan serta memberi bantuan lainnya. (Intania/Red.Jm)