Opini  

Nasib Kader KB di Tanah Datar Pasca Pilkada, Ada yang Untung dan Ada yang Buntung?

Opini Oleh: M. Intania, SH (Advokat dan Pemerhati Masalah Sosial Politik)

Timbulkan kegaduhan dan Ketidaknyamanan, Kader KB Tanah Datar terancam tidak diperpanjang masa baktinya. Benarkah ada intervensi dari berbagai pihak? Siapa yang mengintervensi? Simak Fakta dan Analisa nya.

Sebagian Kader KB se-Tanah Datar gaduh dan merasa tidak nyaman dengan adanya informasi dari beberapa Koordinator Lapangan (Korlap) KB untuk tidak diperpanjang masa baktinya di Nagari masing-masing.

Dari penelusuran penulis, diketahui bahwa keadaan tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi dan misdelegasi serta dugaan intervensi dari “nyonya Besar”.

Dari keterangan yang disampaikan oleh Kadis PMDPPKB kepada penulis bahwa tidak ada instruksi dari Dinas PMDPPKB untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan kader KB yang sudah berbakti selama ini.

Kadis PMDPPKB juga tidak mengetahui adanya intervensi dari siapapun untuk mengganti para kader KB yang dianggap tidak sejalan.

Sementara itu dari Novendriza, Kepala Seksi Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kasi PPKB) pada Dinas PMDPPKB yang menanggapi pertanyaan penulis perihal adanya instruksi pemutusan hubungan kerja dari Kasi PPKB kepada para Korlap, ia memberi jawaban bahwa jawaban sudah diklarifikasi sama Kadis PMD.

“Utk jawaban sdh diklarifikasi sama kadis pmd menyoal hal ini…sesuai dg yg sdh disampaikan di sosial media…” ujar Novenriza melalui pesan WA.

Penulis memperoleh rekaman dan pesan WA dari seorang kader KB yang namanya termasuk dalam nama-nama yg harus diganti karena perintah dari “nyonya besar,” yang dikutip dari pembicaraan seorang Korlap yang mendapat instruksi untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi kepada para kader KB.

“Sudah kami pertimbangkan setelah berkoordinasi dengan Wali Nagari namun ini perintah dari kabupaten karena ditelpon oleh “ibu” ke Sekretaris dan Sekretaris ke Kabid untuk mengganti kader2 yg namanya telah dikirimkan….”

Baca Juga :  Kisah Kasih Projo dan Jokowi

Menanggapi rencana penggantian kader KB dan dugaan intervensi dari “nyonya besar” ini, penulis sudah menanyakan kepada (seseorang yang mungkin dimaksud) “nyonya besar” itu, namun hingga berita ini dimuat tidak ada respon sama sekali.

Dikutip juga pesan WAG perihal rencana penggantian kader KB yang berasal dari kabupaten setelah isu ini viral di media sosial. “Kawan2 semuanya .. Sblumnya km mnta maaf. Terkait adanya penggantian kader.. Utk sementara waktu kita masih pakai nama kader yg lama ya bapak ibuk.. Menjelang sk bupati dikeluarkan”.

Diketahui bahwa perekrutan / perpanjangan kerjasama para Kader diusulkan oleh Korlap masing-masing berkoordinasi dengan Wali Nagari dan Dinas PMDPPKB untuk kemudian dikeluarkan SK nya dari Bupati Tanah Datar.

Jadi, setelah pilkada benar benar usai, dan keputusan MK nanti sudah final, dapat diprediksi nasib Kader KB ada yang buntung meskipun ada yang untung. Sesadis itukah dampak Pilkada? Kita tunggu! (*)