Batusangkar, Jurnal Minang. Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat memasuki masa transisi pasca bencana banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi 11/5-2024 yang menelan 32 korban jiwa serta 10 belum ditemukan. Dalam hitungan sementara, bencana tersebut menyebabkan kerugian hingga Rp 500 miliar.
“Kini, Tanah Datar berstatus Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Alam Banjir bandang Lahar Dingin, Banjir Bandang dan Longsor. Dan kita sudah menghitung kerugian sementara akibat bencana itu. Sementara total lebih kurang Rp 500 miliar. Lahan pertanian saja ada 500 hektar yang terdampak. Belum terhitung semuanya,” kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).
Masa transisi pasca bencana akan berlangsung selama satu tahun, hingga bulan Juni 2025 mendatang. Keputusan itu juga sudah dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati bernomor 100.3.3.2/214/BPBD-2024 yang terbitkan tanggal 8 Juni 2024 lalu.
“Dalam masa ini kita akan bekerja untuk merehabilitasi, merekonstruksi dan membangun seluruh prasarana umum yang rusak, seperti jembatan, irigasi, sekolah, jalan, rumah, lahan pertanian dan lainnya,” jelasnya.
Saat ini, kata Eka, pihaknya telah bertemu dengan berbagai pihak terkait untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Antara lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial.
“Kita terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Kita sudah bertemu dengan BNPB dan Kementerian Pertanian,” katanya.
“BNPB akan membantu pembangunan kembali 20 jembatan di daerah kita yang hancur akibat bencana tempo hari. Dalam bidang pertanian, Kementrian Pertanian juga membantu terkait sarana pemulihan lahan dan jalan usaha tani,” tambah dia.
Selain dengan BNPB, komunikasi juga dilakukan dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial. Kabupaten Tanah Datar menjadi salah satu daerah terparah dilanda bencana banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.
Selain Tanah Datar, daerah lain yang terdampak parah adalah Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang. Secara keseluruhan, di Sumatera Barat terdapat 63 korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka.(Kasdi Ray/Red.Jm)
Ket Foto: diambil dari Tanah Datar ID Net