Penulis:
Divisi Publikasi dan Dokumentasi KKN III Koto Aur Malintang Selatan Universitas Andalas 2025
Padang Pariaman, 13 Juli 2025. Senja belum benar-benar hilang saat alunan musik akustik mulai mengisi udara di Plaza Amal, sebuah ruang terbuka yang terletak di jantung Nagari III Koto Aur Malintang Selatan. Malam itu, suasana hangat dan semangat kebersamaan sangat terasa dalam sebuah kegiatan bertajuk “Harmoni Musik Senja”—sebuah kolaborasi lintas generasi dan institusi yang melibatkan Garda Muda Nagari III Koto Aur Malintang Selatan serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas 2025.
Acara ini menjadi bagian dari Grand Launching Garda Muda Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, yang digagas sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan nagari, baik melalui pendekatan sosial, budaya, hingga digital. Acara ini disambut antusias oleh masyarakat setempat, tak terkecuali para tokoh penting yang hadir dan memberikan dukungan moril.
Kegiatan dimulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Bapak Adi Budiman, S.H., Camat IV Koto Aur Malintang, Bapak Afrizaldi, S.E., Wali Nagari III Koto Aur Malintang, serta Ketua PDAM dan perwakilan dari Polsek yang diwakili oleh Babin Kamtibmas. Tak hanya pejabat, warga dari berbagai usia turut datang memadati lokasi acara, menunjukkan betapa besar minat masyarakat terhadap kegiatan yang menyentuh sisi budaya dan hiburan ini.

Dalam sambutannya, Bapak Adi Budiman menyampaikan apresiasinya terhadap semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh pemuda nagari dan mahasiswa. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menghibur tetapi juga berperan dalam memperkuat identitas lokal dan mempererat silaturahmi antarwarga.
“Kita sangat bangga melihat anak-anak muda kita mampu merancang dan menjalankan acara sebesar ini dengan semangat gotong royong. Ini membuktikan bahwa budaya dan kreativitas lokal bisa terus hidup jika kita saling mendukung,” ujarnya.
Garda Muda: Wadah Baru Pemuda Nagari
Garda Muda Nagari III Koto Aur Malintang Selatan adalah organisasi kepemudaan yang baru saja diresmikan. Dibentuk sebagai respons terhadap perlunya ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri sekaligus berkontribusi dalam pembangunan nagari, Garda Muda memiliki visi untuk menjadi jembatan antara pemuda, masyarakat, dan pemerintahan nagari.
Ketua Umum Garda Muda, Rafi Dirga Maulan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Harmoni Musik Senja merupakan langkah awal dalam upaya membangkitkan kembali semangat berkesenian di kalangan pemuda.
“Kami ingin menciptakan ruang yang positif bagi generasi muda untuk menunjukkan karya, sekaligus menghidupkan kembali kesenian tradisional dan modern di tengah masyarakat. Ini adalah awal dari sebuah gerakan kultural yang mengakar pada kearifan lokal,” tutur Bang Rafi dengan penuh semangat.
Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini menjadi simbol dari kebangkitan budaya lokal yang selama ini kerap terlupakan di tengah arus modernisasi dan digitalisasi.
Kolaborasi Mahasiswa KKN Unand: Energi Baru untuk Nagari
Keterlibatan mahasiswa KKN Universitas Andalas dalam kegiatan ini tidak sekadar sebagai pelengkap, tetapi sebagai mitra aktif yang turut menyukseskan acara dari awal hingga akhir. Sejak beberapa minggu sebelum pelaksanaan acara, mahasiswa KKN telah bekerja sama dengan Garda Muda untuk menyusun rangkaian pertunjukan seni.
Mereka turut membuat photobooth bertema seni dan budaya lokal, merancang dekorasi panggung, serta bertugas sebagai MC dan pengisi acara. Di antara penampilan yang disuguhkan, terdapat pertunjukan musik akustik, musikalisasi puisi, serta pembacaan puisi bertema perjuangan yang berjudul “Jaket Berlumur Darah” karya Taufik Ismail yang menggambarkan konflik dan perjuangan yang melibatkan korban dan penderitaan. Penampilan tersebut mendapat sambutan hangat dari penonton yang hadir.
Ketua KKN Nagari III Koto Aur Malintang Universitas Andala, Muhammad Habib Assiddiqhi, menyampaikan bahwa keterlibatan dalam kegiatan ini memberikan pengalaman berharga yang tak bisa didapatkan di bangku kuliah.
“Kami belajar bagaimana bekerja sama dengan masyarakat, memahami nilai-nilai lokal, dan berkontribusi melalui pendekatan yang menyenangkan seperti seni. Ini bukan hanya KKN, ini juga tentang membangun koneksi emosional dengan masyarakat,” katanya.
Seni sebagai Media Pemersatu
Tema Harmoni Musik Senja dipilih bukan tanpa alasan. Musik dan seni, dalam konteks masyarakat tradisional maupun modern, selalu memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai latar belakang sosial. Dalam kegiatan ini, perbedaan usia, latar belakang pendidikan, bahkan jabatan tidak menjadi penghalang untuk duduk bersama dan menikmati karya anak nagari.
Acara juga diisi dengan interaksi langsung antara pemuda dan tokoh masyarakat, memperlihatkan bahwa seni dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif. Bagi warga, ini bukan hanya sekadar menonton pertunjukan, tetapi juga menyaksikan anak-anak mereka tampil dengan percaya diri dan semangat yang membara.
“Kami merasa bangga melihat anak-anak kami tampil. Mereka kreatif, berani, dan tidak malu menunjukkan bakat mereka,” ujar salah satu orang tua warga setempat.
Menjaga dan Menghidupkan Warisan Budaya
Salah satu nilai penting yang diusung dalam kegiatan ini adalah pelestarian budaya lokal. Dalam era yang serba digital, banyak unsur budaya lokal yang mulai terpinggirkan. Oleh karena itu, melalui acara seperti ini, semangat untuk menjaga budaya kembali dibangkitkan.
Mahasiswa KKN dan anggota Garda Muda turut mengangkat tema-tema budaya dalam penampilan mereka, termasuk penggunaan alat musik tradisional yang dipadukan dengan alat musik modern. Hal ini menciptakan nuansa yang segar namun tetap kental dengan nilai-nilai lokal.
“Kolaborasi seni tradisional dan modern ini adalah bentuk adaptasi budaya yang tidak melupakan akar,” ujar Camat Afrizaldi, yang juga turut mengapresiasi langkah kreatif ini.
Wali Nagari: Dukungan Penuh untuk Anak Muda
Wali Nagari III Koto Aur Malintang, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya terhadap anak-anak muda yang telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas luar biasa. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam membawa perubahan positif di nagari.
“Kami dari pemerintahan nagari akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena melalui seni, kita tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga membangun karakter generasi penerus,” tegasnya.
Menuju Nagari yang Lebih Dinamis dan Inklusif
Acara Harmoni Musik Senja juga mencerminkan semangat inklusivitas. Tidak hanya melibatkan pemuda dan mahasiswa, kegiatan ini juga membuka ruang bagi masyarakat umum untuk berpartisipasi, baik sebagai penonton, relawan, maupun pendukung acara. Semua elemen masyarakat menyatu dalam satu ruang kebersamaan.
Di akhir acara, suasana haru menyelimuti panggung saat semua pengisi acara, panitia, dan tokoh masyarakat naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu bersama. Momen ini menandai komitmen bersama untuk melanjutkan semangat kolaboratif demi masa depan nagari yang lebih cerah.
Harmoni Musik Senja bukan hanya sebuah acara hiburan, tetapi juga cerminan semangat baru dari pemuda-pemudi Nagari III Koto Aur Malintang Selatan. Dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini berhasil menghadirkan makna mendalam tentang pentingnya seni, budaya, dan kebersamaan dalam membangun nagari yang maju dan berdaya.
Sebagai langkah awal, kegiatan ini telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif, kreatif, dan berakar kuat pada identitas lokal. Dan semoga, seperti namanya, harmoni ini akan terus bergema, bahkan setelah senja benar-benar berlalu. (*)
