Dinas Pendidikan Kurang Atensi terhadap SD yang Rusak, Anggota DPRD Herman Sugiarto Turun Tangan

Batusangkar, Jurnal Minang com. Mendengar keluhan warga Dapil Tanah Datar 2 yang sempat viral beberapa hari lalu di media WA Group perihal kondisi pisik gedung SDN 03 Limo Kaum, akhirnya berbuah empati dari 1 dari 8 orang anggota DPRD Tanah Datar Dapil TD 2 yaitu Herman Sugiarto, SH dari Fraksi Golkar.

Herman Sugiarto, SH menyempatkan diri untuk mengunjungi SD 03 Limo Kaum pada Senin pagi, 25 September 2023 sekitar pukul 8.20 WIB sebelum menghadiri agenda Rapat Paripurna pada jam 9.00 WIB dan berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan Ketua Komite serta Pengurus Komite SDN 03 Limo Kaum untuk mengetahui dan mendalami persoalan yang sedang dialami Sekolah Dasar Negeri tersebut.

Menurut Kepala Sekolah, Heldawati, S.Pd. SD, sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 1942 dan pada tahun 2009 telah mendapatkan bantuan DAK untuk perbaikan dan karena bangunan baru tidak senyawa dengan bangunan lama akhirnya menyebabkan air merembes bila hujan dan tergenang di dalam kelas dan menganggu proses belajar mengajar murid.

“Kini yang berat benar kondisinya di kelas 4. Ada juga ruangan (kelas; red) lain namun sudah tidak bisa dipakai kalau hari hujan. Sekarang kelas 1 dan kelas 2 terpaksa di paralel. Kalau sudah paralel, sudah tidak efektif lagi kami mengajar” dikutip dari paparan Heldawati.

Sementara itu Ketua Komite SDN 03 Limo Kaum, H. Deno Komara turut menyampaikan informasi kepada Herman Sugiarto, SH perihal akan adanya tenaga pengajar yang memasuki pensiun (MPP) sehingga tenaga pengajar ASN untuk tahun 2024 akan tinggal 2 orang saja, namun begitu sejak Juni 2023 sudah ada 4 orang tenaga yang diangkat dengan status PPPK sehingga tinggal 3 orang yang masih berstatus sebagai tenaga honorer. Komite telah mengambil langkah langkah dengan Wali Murid seperti menanggulangi honor para tenaga honorer dan menindaklanjuti proposal perbaikan gedung sekolah yang sudah dimasukkan ke Dinas Pendidikan & Kebudayaan Tanah Datar sejak bulan Maret 2023 lalu.

Baca Juga :  Pasbar Masuk 10 Besar MTQN Tingkat Sumbar

“Pada tanggal 3 September 2023 kami mengadakan pertemuan dan membahas serta mempertanyakan kembali tentang proposal yang sudah diajukan ke Dinas Pendidikan. Hasilnya belum ada realisasi (dari Dinas: red). Mudah mudahan apa apa yang belum terealisasikan dapat terealisasi atas bantuan dan dukungan dari bapak Herman Sugiarto” ujar H. Deno Komara.

Pada kesempatan lain, salah seorang pengurus Komite, Farid turut menyampaikan bahwa sebenarnya pada pertengahan September 2023 sudah mendatangi Sekretaris Dinas Pendidikan ke Pagaruyung untuk menyampaikan persoalan ini dan dijawab akan mengirim tim untuk melihat kondisi sekolah tersebut. Akan tetapi pihak sekolah hanya ditanya via telepon saja dan tidak ada kunjungan dari pihak Dinas Pendidikan kabupaten sampai berita ini ditayangkan. Farid juga sudah menghubungi beberapa anggota DPRD dari Dapil TD 2, akan tetapi belum ada respon positif dari mereka.

Herman Sugiarto, SH menanggapi informasi dan keluhan Kepala Sekolah dan Ketua Komite dan menyampaikan bahwa untuk langkah perencanaan inilah waktu yang tepat untuk pengusulan tahun 2024.

“3 bulan lagi sudah masuk 2024. Sedangkan input data untuk perencanaan pembangunan harus masuk dibulan Januari dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 by name by address. Untuk sementara kehadiran saya untuk memantau kondisi yang ada dan menindaklanjutinya. Kita bisanya mendorong dan berusaha untuk bergandengan bersama sama terhadap Pemerintah Daerah. Kita berusaha untuk bisa mengatasi persoalan yang sedang kita hadapi ini. Terkait komposisi guru patut juga kita suarakan” dikutip dari Herman Sugiarto, SH.

Selesai sesi diskusi untuk mengumpulkan informasi dan data kemudian dilanjutkan dengan tinjauan lapangan mulai dari lantai atas yang tidak diplester dan sambungan antar bangunan yang renggang serta kondisi kayu yang sudah lapuk terkena air dan dimakan usia serta plafon plafon yang sudah rusak akibat air hujan serta melihat kondisi ruang sekolah yang sudah tidak bisa dipakai lagi.

Baca Juga :  Keluarga Besar Dikbud Tanah Datar Sumbangkan Rp.114 Juta Lebih untuk Korban Galodo di Tanah Datar

DAK terakhir untuk sekolah ini diperoleh pada tahun 2009 dan sudah lebih 13 tahun belum mendapat bantuan DAK dari Pemerintah. (Intania/Red.Jm)