Tanah Datar, JurnalMinang.Com. News &Web TV. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kab. Tanah Datar sukses mengangkat acara Focus Group Discussion (FGD) tentang kebudayaan. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 30 November 2020 di sebuah lokasi yang strategis yaitu Kelokopi, Batusangkar.
Acara FGD ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan tentang apa saja yang mesti dilakukan untuk upaya pelestarian dan aktualisasi adat dan budaya Minangkabau di Luak Nan Tuo. Acara ini dihadiri oleh berbagai pelaku budaya, pemerhati, peneliti serta beberapa orang camat dan perwakilan wali nagari.
Dalam sambutannya Kabid Kebudayaan Abrar Mukhlis, SE mengatakan bahwa menurut UU Pemajuan kebudayaan ada 10 objek pemajuan kebudayaan yang mesti dilakukan di Tanah Datar khususnya. “Semua objek kebudayaan tersebut tersebar di seluruh daerah di Tanah Datar, dan yang paling lengkap memang di nagari Tuo Pariangan” jelas Abrar.
Hadir sebagai narasumber M.Jamil Labai Sampono, S.Ag yang merupakan salah seorang penggiat literasi budaya terkenal dan sudah menerbitkan 13 judul buku tentang adat Minangkabau. Beliau sudah mendirikan sekolah adat di Padang Panjang. Dari kalangan ulama sekaligus pemangku adat hadir Drs.Emrizal Dt.Hyang Basa yang merupakan salah seorang ustadz kondang di Sumatera Barat. Beliau juga dosen IAIN Batusangkar.
Acara yang dimoderatori oleh Irwan Malin Basa ini berjalan penuh dinamika sehingga para peserta bersemangat memberikan tanggapan dan masukan masukan untuk kebijakan kebudayaan di Tanah Datar ke depan.
“kok dapek agak acok dinas kebudayaan maadokan acara bantuak Iko andaknyo” komentar sebagian besar peserta. Semoga saja dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa merealisasikannya. (Red.Jm).